Pemerintah Jangan Sepelekan Lonjakan Kasus COVID-19 di Tiongkok


Arsip--Sejumlah petugas medis dikerahkan di kompleks permukiman di Distrik Chaoyang, Beijing, yang sedang di-lockdown, Senin (21/11/2022).(ANTARA/M. Irfan Ilmie)
MerahPutih.com - Tingginya kasus penyebaran COVID-19 di Tiongkok mesti membuat Indonesia waspada.
Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetyani mengingatkan, pemerintah harus melakukan kajian yang melibatkan ahli kesehatan soal lonjakan kasus COVID-19 di Negeri Tirai Bambu itu.
Khususnya dengan melibatkan epidemiolog. Tujuannya agar kebijakan yang dituangkan benar-benar berbasis ilmiah.
Baca Juga:
Heru Budi Beri Beasiswa Anak Nakes DKI yang Gugur saat Penanganan COVID-19
“Kehati-hatian ini penting agar kita tidak misleading dalam menyikapi lonjakan kasus di Tiongkok. Situasi di tanah air saat ini masyarakat sudah memahami prokes dan memperoleh vaksin," katanya yang dikutip di Jakarta, Selasa (3/1).
Apalagi, situasi di tanah air saat ini masyarakat sudah memahami prokes dan memperoleh vaksin.
"Namun, beberapa event nasional maupun internasional belakangan ini memberi sinyal seolah-olah pandemi sudah berakhir,” jelas Netty.
Ia lalu mengingatkan pemerintah untuk belajar dari pengalaman saat COVID-19 pertama kali masuk ke Indonesia pada pertengahan Maret 2020 lalu
"Jadi, hendaknya pemerintah belajar dari pandemi, awal masuk, gelombang varian Delta, sampai kelangkaan alkes, obat-obatan, dan ‘perebutan’ vaksin serta aspek penanganan," ucap dia.
Netty secara khusus mengingatkan masyarakat tentang status pandemi global yang belum dicabut oleh WHO sehingga protokol kesehatan tetap harus diterapkan.
“Ini agar tidak mengulang kesalahan di masa lalu dalam menyikapi berbagai gangguan kesehatan termasuk kasus COVID-19 di Tiongkok yang kembali merebak,” tutup politikus asal Jabar itu.
Baca Juga:
488 Orang Terinfeksi COVID-19 di Penghujung 2022
Sekadar informasi, kasus COVID-19 yang masih mengganas di Tiongkok membuat negara-negara di dunia ikut waspada.
Sejumlah negara menetapkan persyaratan khusus bagi pelancong yang berasal dari Tiongkok meski tak benar-benar melarangnya datang.
Inggris misalnya. Mereka mewajibkan penumpang pesawat dari Tiongkok memperlihatkan hasil negatif tes virus corona sebelum mereka berangkat.
Prancis juga mengambil tindakan serupa. Semua penumpang pesawat yang tiba dari Tiongkok akan diwajibkan menyerahkan hasil negatif tes COVID-19. Penumpang juga wajib kembali dites saat kedatangan di Prancis. Selain itu, penumpang dalam penerbangan yang berasal dari Tiongkok wajib mengenakan masker.
Malaysia juga mewajibkan tes COVID-19 untuk pelaku perjalanan dari Tiongkok.
Selain itu, Italia, Spanyol dan beberapa negara lainnya telah memberlakukan langkah-langkah pencegahan. (Knu)
Baca Juga:
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19

Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
