Pemerintah Disalahkan Karena Rizieq Enggak Pulang-Pulang dari Arab Saudi

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab saat memberikan keterangan kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta. ( ANTARA FOTO/Reno Esnir/Dok )
Merahputih.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut pemerintah gagal memulangkan Rizieq Shihab ke Indonesia.
Fadli menilai, pemerintah tak mampu melindungi warga negaranya sendiri yang sedang tertimpa masalah di luar negeri.
Baca Juga:
Reuni 212 Kembali Digelar dengan Agenda Utama Doakan Kepulangan Rizieq Shihab
"Ini ada kegagalan dari pemerintah dalam melakukan diplomasinya," kata Fadli Zon kepada wartawan setelah acara reuni 212 di Monas, Senin (2/12).
Jika pemerintah mau, menurut Fadli Zon, Rizieq Shihab bisa pulang lebih cepat. "Pemerintah kalau mau saya kira sangat sebentar sekali," papar dia.
Fadli menyebut, tangan-tangan tak terlihat ini bekerja di luar jalur institusi resmi negara. Namun, ia tak menyebutkan siapa oknum yang menghalangi kepulangan HRS tersebut.
Ia menambahkan, jika saja tidak ada oknum tersebut, maka pemulangan HRS akan sangat mudah.
"Saya kira ini cuma sebentar, satu telepon pun selesai. Ini yang saya kira harus diselidiki kenapa bisa terjadi seperti ini," ucapnya.

Lebih lanjut, ia juga mengomentari pernyataan pemerintah selama ini soal sejumlah persoalan yang menghambat kepulangan Rizieq, menurutnya tidak pernah terbukti.
Termasuk, isu masalah overstay yang dijadikan alasan pemerintah, dan dugaan pelanggaran hukum Rizieq di Arab Saudi.
“Bahkan pernah mau dikriminalisasi dengan adanya bendera ISIS, ternyata itu kerjaan, apa mungkin oknum intelijen, yang akhirnya justru pihak Arab Saudi sendiri memburu itu. Saya kira Habib Rizieq harus dikembalikan, kalau tidak, berarti memang pemerintah tak ada keinginan melindungi warganya,” ucapnya.
Baca Juga:
PA 212 Ancam Kerahkan Gelombang Aksi Besar-besaran Seperti Era Ahok
Sebagaimana diketahui, upaya pemulangan Rizieq kembali mengemuka jelang pelaksanaan acara Reuni 212.
Ia dan para pendukungnya menuding pemerintah yang menghalangi kepulangannya. Sementara pemerintah Indonesia menegaskan bahwa tak pernah melakukan upaya pencekalan terhadap HRS. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional

Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar

2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
