Pemerintah Diminta Tindak Tegas Kelompok yang Menolak Ahok Jadi Bos BUMN


Ilustrasi - Petugas melintas di depan jaringan pipa di kilang pengolahan minyak PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V, Balikpapan, ( ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww)
MerahPutih.com - Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai, gerakan penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menduduki kursi bos BUMN tak akan berpengaruh. Pasalnya, kelompok yang digawangi oleh Persaudaraan Alumni 212 ini tak memiliki kewenangan untuk menolak.
Stanilasu mengatakan, hanya pemerintah Joko Widodo yang berhak dan bisa menentukan posisi Ahok bakal ditempatkan di mana.
Baca Juga:
"Mereka bisa menolak tapi yang memutuskan bukan mereka," kata Stanislaus kepada merahputih.com di Jakarta, Sabtu (16/11).

Ia menambahkan, pemerintah harus tegas terhadap gerakan yang menolak Ahok sebagai bos BUMN.
"Pemerintah tak usah terganggu aksi aksi seperti itu. Harusnya negara juga tegas dan berwibawa dengan menindak mereka yang berbuat anarkis," jelas Stanislaus.
Stanislaus sependapat bahwa ada kelompol radiakalis di beberapa BUMN yang tak suka Ahok menjabat sebagai pemimpin di sana.
Ia mencontohkan adanya beberapa penangkapan pelaku terorisme yang merupakan karyawan salah satu BUMN.
"Beberapa fakta menyebutkan ada penangkapan teroris di internal BUMN. Seperti di Jawa Barat dan Banten," jelas Stanislaus.
Baca Juga:
Namun, Stanislaus tak yakin, penunjukkam Ahok semata-mata untuk memberantas kelompol garis keras di sana.
"Penunjukkan Ahok tak mengarah ke spesifik ke sana. Kan ahok juga kinerjanya bagus. Ada faktor lain yang melatarbelakangi seperti pemberantasan korupsi dan perbaikan kinerja," tutup peserta program kajian Intelijen UI ini.

Sebelumnya, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) memasang spanduk-spanduk yang menyatakan penolakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mengisi jabatan di PT Pertamina (Persero).
Spanduk pemasangan ini dilakukan di beberapa kilang minya milik Pertamina. (Knu)
Baca Juga:
Upaya Penolakan Ahok di Internal Pertamina Dianggap Bentuk Ketakutan
Bagikan
Berita Terkait
BBM di SPBU Merek Asing Langka, Pertamina Bantah Lakukan Monopoli

KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Mensesneg Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN

Presiden Prabowo Hilangkan Bonus Komisaris BUMN: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!

Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man

DPR Bongkar Akal-akalan Komisaris BUMN yang Dapat Bonus Miliaran, Dukung Langkah Prabowo Habisi Tantiem

Bertemu Gubernur Pramono, Ahok Ngobrol soal Pajak Bumi dan Bangunan

Tak Persoalkan Tunjangan Perumahan Anggota DPR Rp 50 Juta, Ahok: Asalkan Bekerja Profesional

Prabowo Mau Bos BUMN Tak Lagi Dapat Tunjangan Miliaran, DPR: Bisa Dialihkan untuk Program Pro Rakyat

Anggota DPR Gus Rivqy Dukung Langkah Prabowo Hapus Tantiem Komisaris BUMN
