Pemerintah Diminta Ambil Langkah Konkret Entaskan Kemiskinan

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 28 Desember 2021
Pemerintah Diminta Ambil Langkah Konkret Entaskan Kemiskinan

Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti (ANTARA/HO-DPD RI)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, berharap prediksi Bank Dunia terkait angka kemiskinan mendapat perhatian serius. Menurutnya, pemerintah harus memiliki langkah konkret untuk mengentaskan kemiskinan.

Sebelumnya, Bank Dunia memperkirakan terjadi peningkatan angka kemiskinan di seluruh dunia yang disebabkan pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Jumlahnya mencapai 97 juta orang.

Baca Juga

Ketua DPD Optimistis Timnas Boyong Piala AFF ke Tanah Air

"Angka ini tentu tidak main-main. Dan tentu saja angka ini termasuk peningkatan angka kemiskinan nasional. Ini yang menurut saya harus disikapi pemerintah," kata La Nyalla dalam keterangannya, Selasa (28/12).

La Nyalla mengingatkan ada masalah lain yang mengancam dengan meningkatnya angka kemiskinan. Sebab, saat angka kemiskinan meningkat tajam, jumlah kekayaan atau harta para orang kaya juga mengalami kenaikan yang disebabkan bisnisnya yang berkembang saat pandemi.

"Kondisi ini bisa semakin mempertajam kesenjangan sosial. Dengan tajamnya perbedaan kelompok kaya dan miskin dapat mengakibatkan berbagai permasalahan sosial," ujarnya.

Senator asal Jawa Timur ini menambahkan, para orang kaya di dunia sudah seharusnya mendukung dan membantu Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengatasi kemiskinan global.

Baca Juga

Bela Anies, Pimpinan DPD Sebut UMP DKI Adil dan Proporsional

La Nyalla juga berharap pemerintah daerah, khususnya Jawa Timur, ikut menyikapi hal tersebut. Di Jawa Timur, angka kemiskinan pada September 2020 lalu mencapai 10,19 persen. Lalu, pada Maret 2021 angka kemiskinan menurun menjadi
10,14 persen.

"Namun, angka ini masih tergolong tinggi. Tentunya pemerintah Jatim memerlukan strategi tertentu untuk menurunkan angka kemiskinan," katanya.

Menurutnya, realita yang terjadi pada masyarakat pedesaan tidak bisa dikesampingkan. Sebab, sebagian besar masyarakat bekerja di sektor pertanian yang masih di bawah garis kemiskinan dan tidak dapat mencukupi kebutuhan.

"Untuk menekan angka kemiskinan, pemerintah perlu menggenjot hasil produksi pertanian dan meningkatkan angka perdagangan sektor ini. Apalagi, pertanian adalah salah satu sektor yang mampu survive, bahkan tumbuh, selama pandemi," katanya. (Pon)

Baca Juga

Harga Sembako Melambung, DPD Sebut Kedaulatan Pangan RI Rapuh

#La Nyalla Mattalitti #Angka Kemiskinan #DPD RI
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
3,9 Juta Nelayan Masuk Miskin Ekstrem, DPR Desak Program KNMP Jadi Solusi
Data BPS menyebut pada 2022 kemiskinan di daerah pesisir mencapai 17,74 jiwa sebanyak 3,9 juta jiwa masuk kategori miskin ekstrem.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
3,9 Juta Nelayan Masuk Miskin Ekstrem, DPR Desak Program KNMP Jadi Solusi
Indonesia
Bukan Hanya Al-Khoziny, DPD RI Soroti Potensi Bangunan Rapuh di Ribuan Pesantren Indonesia
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim per Senin pagi telah menerima total 55 kantong jenazah korban ambruknya ponpes tersebut
Angga Yudha Pratama - Senin, 06 Oktober 2025
Bukan Hanya Al-Khoziny, DPD RI Soroti Potensi Bangunan Rapuh di Ribuan Pesantren Indonesia
Indonesia
Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang
Penerapan digitalisasi bantuan sosial (bansos) bakal mengurangi 34 juta orang miskin selama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang
Indonesia
Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan
Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, lulusan Sekolah Rakyat bisa mengangkat keluarga dari kemiskinan. Ia mengatakan itu saat hadir di Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat, Jumat (22/8).
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan
Berita
Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun
Pertumbuhan ekonomi 2026 diprediksi mencapai 5,4 persen. Presiden RI, Prabowo Subianto, percaya diri angka pengangguran dan kemiskinan bisa turun.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun
Indonesia
Prabowo Mau Sikat ‘Orang Kuat’ di Balik Tambang Ilegal, DPD RI Beri Dukungan
DPD RI mendukung Presiden RI, Prabowo Subianto, yang ingin memberantas orang-orang di balik tambang ilegal.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Prabowo Mau Sikat ‘Orang Kuat’ di Balik Tambang Ilegal, DPD RI Beri Dukungan
Indonesia
DPRD Bersyukur Jakarta Tidak Masuk 10 Provinsi Termiskin, Akui Program Pemprov Tepat Sasaran
Padahal tiga besar provinsi dengan penduduk miskin terbanyak di Indonesia berada di Pulau Jawa
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
DPRD Bersyukur Jakarta Tidak Masuk 10 Provinsi Termiskin, Akui Program Pemprov Tepat Sasaran
Indonesia
PPATK Diingatkan Jangan Asal Blokir Rekening, Harus Punya Pijakan dan Hukum Jelas
Pemblokiran rekening seharusnya hanya dilakukan terhadap akun yang memiliki indikasi kuat terlibat aktivitas ilegal.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 30 Juli 2025
PPATK Diingatkan Jangan Asal Blokir Rekening, Harus Punya Pijakan dan Hukum Jelas
Indonesia
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi
Pemprov secara serius akan mengendalikan tingkat inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi
Indonesia
Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Tembus 464 Ribu Jiwa, Begini Respons Pramono Anung
Jumlah penduduk miskin di Jakarta tembus 464 ribu orang. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, akan mencari penyebabnya.
Soffi Amira - Sabtu, 26 Juli 2025
Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Tembus 464 Ribu Jiwa, Begini Respons Pramono Anung
Bagikan