Pemerintah Akan Gelar Program Transmigrasi Pekerja
Pencari kerja mengisi data secara online saat berlangsungnya Airlangga Career Fair (Bursa Kerja Airlangga) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/4). (Foto Antara/Didik Suhartono)
MerahPutih Bisnis - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2015 mencapai 7,56 juta orang atau bertambah 320.000 orang dibandingkan Agustus 2014. Jumlah pengangguran paling banyak didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yakni mencapai 12,65 persen dari total jumlah pengangguran.
Bahkan angka pengangguran di tingkat SMK terus meningkat jika dibandingkan dengan periode Agustus 2014 yang sebesar 11,24 persen dan Februari 2015 sebesar 9,05 persen. Sedangkan di urutan kedua, jumlah pengangguran paling banyak ditempati lulusan sekolah menengah atas (SMA) sebesar 10,32 persen. Kemudian secara berturut-turut diikuti lulusan diploma I/III 7,54 persen, perguruan tinggi 6,40 persen, sekolah menengah pertama 6,22 persen dan sekolah dasar ke bawah 2,74 persen.
"Iya memang benar terjadi. Karena mayoritas orang yang tidak mampu mereka berpikir lebih baik bekerja dibandingkan sekolah. Coba kalau kita lihat data tadi seperti di Papua, tingkat pengangguran sangat minim meskipun tingkat pendidikan relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan yang berada di Pulau Jawa. Karena apa mereka bekerja dan di sana tersedia lapangan kerjanya banyak. Jadi mereka lebih memilih bekerja" kata Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Sugiarto Sumas di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (9/11).
Untuk mengantisipasi membludaknya pengangguran, pemerintah berencana mengadakan transmigrasi untuk pekerja.
"Nanti kita akan lakukan transmigrasi. Jadi misal di Jawa Tengah lagi butuh tenaga kerja, tapi angkatan kerjanya tidak ada nah kita bisa ambil dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) atau daerah lain yang tingkat penganggurannya tinggi," jelasnya.
Namun, hanya masyarakat yang memiliki kualifikasi tertentu yang dapat direkrut oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
"Ada kualifikasinya tentu. Misal minimal pendidikan SMA/SMK, usia minimal 17 tahun. Kalau kualifikasi semua tergantung perusahaannya," kata Sugi. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
DPRD Soroti SPPG Solo Pekerjaan Warga Luar Kota, tak Kurangi Angka Pengangguran
Janji Ciptakan 19 Juta Lapangan Kerja, Ini Yang Dilakukan Pemerintah Dalam 1 Tahun Terakhir
Asik Nih, Kuota Magang Nasional Bakal Naik Sampai 100 Ribu Orang di 2026
Selain Uang Saku, Peserta Program Magang Dapat Jaminan Kehilangan Kerja dan Jaminan Kematian
156.159 Orang Daftar Magang Nasional, Bakal Jadi Sarana Siapkan Tenaga Kerja Terampil
Jangan Telat! Malam Ini Akhir Pendaftaran Program Magang
105 Ribu Fresh Graduate Daftar Magang Tahap Pertama, Kemenaker Bakal Tambah Kuota Sampai 80 Ribu
104 Ribu Lebih Lulusan Muda Berbondong-bondong ‘Berebut’ Kerja Magang Bergaji UMP di 1.147 Perusahaan
Kemenaker Batasi Jam Kerja Sopir Logistik 8 Jam, atau Pakai 2 Sopir Seperti Bus AKAP
Buka Lapangan Kerja, Kementerian PU Gelontorkan Rp 1,2 Triliun Untuk Padat Karya di 1.059 Lokasi