Pembelajaran Tatap Muka Kota Solo Dimulai, 50.000 Pelajar Belum Divaksin
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo melakukan vaksinasi terhadap pelajaran SMP di SMAN 5 Solo. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah mencatat sebanyak 50.000 dari 76.000 pelajar belum mendapatkan vaksin COVID-19.
Meskipun demikian, pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo tetap dimulai.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan, meski pembelajaran tatap muka (PTM) telah dimulai dan belum semua pelajar divaksin, masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca Juga:
Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, PDAM Hentikan Pengolahan Air Bersih
“Pelajar masih banyak yang belum divaksin, kita berikan longgarkan aturan dengan menggelar PTM, tidak masalah," kata suami Selvi Ananda ini, Selasa (7/9).
Ia menegaskan, sebanyak 50.000 siswa tersebut akan divaksin pada bulan ini. Pemkot menargetkan akhir September vaksinasi pelajar diselesaikan.
"Pencapaian vaksinasi di Solo hingga Minggu ini sudah di atas 92 persen. Saya berharap September ini vaksinasi untuk pelajar bisa dirampungkan sehingga PTM bisa berjalan lancar," ucap dia.
Gibran menegaskan, berdasarkan hasil peninjauan di sejumlah sekolah terkait dibukanya sekolah, sejauh ini semua berjalan lancar. Kalau ini dipertahankan, ia optimistis akan ada lebih banyak sekolah menggelar PTM.
"Saya cek beberapa sekolah, sudah baik sekali. Ada sekolah yang muridnya sudah divaksin semua itu bagus. Semua ini belum ada temuan kasus COVID-19 di sekolah,” katanya.
Suami Selvi Ananda itu mendorong semua sekolah, baik negeri maupun swasta agar menggelar PTM. Ia juga memaklumi masih ada orang tua murid yang belum yakin untuk mengirim anaknya ke sekolah karena belum divaksin.
“Enggak perlu takut. Vaksin ini kan kekebalan komunal, kalau guru-guru sama stafnya sudah divaksin otomatis anak-anaknya juga aman. Yang penting siswa mematuhi protokol kesehatan 5M dan memakai masker dobel," katanya.
Baca Juga:
Setelah Mural, Kini Muncul Selebaran Keluhan PPKM di Solo
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Siti Wahyuningsih mengatakan, vaksinasi pelajar terus dikejar karena kategori ini masuk rawan terpapar COVID-19. Vaksinasi pelajar juga termasuk santri di ponpes.
"Vaksinasi pelajar ini tidak terpaku dengan KTP Solo. Selama siswa atau santri itu belajar di Solo kita vaksin semua," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Belum Divaksin. Peserta Diizinkan Ikuti Seleksi Kompetensi Dasar CPNS Solo
Bagikan
Berita Terkait
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa