Pembangunan Charging Station EV Jadi Perhatian Pemerintah


SPKLU PLN. Foto: Dok/PLN
MerahPutih.com - Pembangunan infrastruktur stasiun pengisian daya atau charging station kendaraan listrik menjadi perhatian pemerintah, terutama di tempat umum, hunian vertikal (apartemen atau rumah susun), dan lokasi strategis dengan jumlah 'heavy user electric vehicle' yang tinggi.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Rachmat Kaimuddin menyebutkan, optimistis titik-titik pemasangannya akan terus bertambah seiring pertumbuhan minat produsen otomotif memasok kendaraan listrik ke Indonesia.
"Sambil pertumbuhan ini berjalan, kami akan meninjau secara teratur pemasangan 'charging'-nya. Presiden juga memberi persetujuannya agar kami mendorong pembangunan charging ini di tempat-tempat umum yang banyak, dan juga dimudahkan," kata Rachmat.
Baca juga:
Pembebasan Pajak Impor Bisa Gairahkan Investasi Kendaraan Listrik
Hasil studi peneliti ICCT menunjukkan, jumlah infrastruktur pengisi daya di tempat umum yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan dua juta kendaraan listrik pada 2030 sebanyak 25.600.
Berdasarkan hasil studi yang ditulis oleh Tenny Christiana, Logan Pierce, Chelsea Baldino, dan Jacob Schmidt, investasi yang dibutuhkan untuk membangun 25.600 unit stasiun pengisi daya kendaraan listrik mencapai 597 juta dolar AS (atau Rp 8,86 triliun), yang dapat ditutup dari belanja pemerintah dan swasta.
Sementara itu, PT PLN saat ini telah menyuplai listrik untuk 1.124 SPKLU dan 1.839 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 427 lokasi. PLN juga menawarkan layanan pemasangan perangkat pengisian daya kendaraan listrik di rumah.
Rachmat menanggapi, situasi saat ini yang belum mencapai jumlah ideal menurut hasil studi, bukan berarti menjadi hambatan membeli EV.
Sebab, banyak produsen otomotif yang memberi servis berupa perangkat pengisi daya rumahan (home charging) dan menyediakan jaringan diler yang memiliki layanan isi daya kendaraan listrik buatan mereka.
Rachmat sendiri merupakan pengguna Hyundai Ioniq sejak lama. Ia mengaku, terbantu dengan layanan pengisian daya kendaraan listrik yang diberikan oleh produsen otomotif.
Baca juga:
"Saya memakai colokan bawaan yang cuma 2 kW, sejauh ini enggak ada kendala isi daya karena satu kali isi daya itu bisa pakai lima sampai tujuh hari sebenarnya, kalau baterai terisi penuh," kata dia.
"Infrastruktur charging memang sangat penting, perlu banget kita perhatikan. Tapi apakah ini menjadi 'bottleneck', belum, menurut saya," tambah Rachmat.
Namun, pemerintah juga tidak ingin menunda-nunda pembangunan infrastruktur stasiun pengisi daya sampai semua yang memiliki EV di rumah mengeluh, baru dibangun. Tidak demikian.
Ia mengisyaratkan, pemerintah akan menaruh infrastruktur yang sesuai dengan tempat dan kebutuhan. Misalnya, di hunian vertikal yang penghuninya banyak memakai EV, agar tidak menyulitkan, harus tersedia pengisi daya yang cepat (fast charging).
Terkait Stasiun Penukaran Baterai (swapping battery) kendaraan sepeda motor listrik, pemerintah juga akan menambah jumlah tempatnya sambil standar kualitas baterai yang diharapkan para pabrikan maju bisa disepakati bersama-sama.
"Intinya kami mendorong heavy-heavy user EV, mencocokkan standar kualitas baterai dan tempat penukarannya," kata Rachmat. (*)
Baca juga:
Insentif PPN DTP Kendaraan Listrik Berlaku Hingga Desember 2024
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Antusiasme Tinggi Warnai Hari Pertama PEVS 2025, Momentum Positif untuk Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

PLN UID Jakarta Siapkan 375 SPKLU di 216 Lokasi untuk Kendaraan Listrik di Momen Mudik Lebaran

Lonjakan Pemudik Mobil Listrik Diprediksi Tembus 500%, PLN Siagakan Ribuan SPKLU di Jalur Mudik Lebaran 2025

Tesla Cybertruck Kena Masalah Lagi, Trim Kendaraan Copot

Pemerintah Targetkan Bangun 62 Ribu Lebih SPKLU Hingga 2030, Mayoritas Medium Charger

Samsung Bikin Gebrakan Lagi, Galaxy S26 Ultra Bakal Kemas Baterai 7.000mAh

Punya Baterai Besar, Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi Fast Charging 65W

Catat! Ini Dia Lokasi SPKLU di Tol Trans Jawa pada Musim Libur Nataru

Mau Isi Baterai Mobil Listrik? Begini Cara Pakai SPKLU Milik PLN

Permintaa EV Lesu, Ford PHK 4.000 Pekerja
