Kesehatan

Pembalap MotoGP Bisa Tahan Tak Berkedip hingga 9 Menit

Andrew FrancoisAndrew Francois - Senin, 22 Mei 2023
Pembalap MotoGP Bisa Tahan Tak Berkedip hingga 9 Menit

Pembalap MotoGP punya mata super. (Foto: YouTube/SIFI SpA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERUSAHAAN farmasi Italia SIFI melakukan penelitian lewat kerja sama dengan tim LCR Honda untuk memperlajari dampak balapan bagi mata pembalap sepeda motor profesional. Studi tersebut menemukan pembalap MotoGP tidak rentan terhadap mata kering dan iritasi meski terpapar kondisi stres.

Lebih penting lagi, SIFI menemukan pengendara MotoGP berkedip lebih sedikit dari rata-rata manusia, membuat mereka seolah memiliki kemampuan super. Super di sini maksudnya adalah pembalap MotoGP mampu untuk tidak berkedip hingga bermenit-menit.

Kemampuan itu bisa mereka miliki karena tuntutan pekerjaan, dan membuat itu bahkan menjadi sebuah kebiasaan, yang kerap terbawa ketika mereka sedang tidak balapan seperti saat sedang nongkrong misalnya.

Baca juga:

Dari Paling Tinggi hingga Terendah, Segini Bayaran Pembalap MotoGP

Meski tak berkedip, mata pembalap tak kering atau iritasi. (Foto: YouTube/SIFI SpA)

Motorrad Online melaporkan, setiap pengendara MotoGP bisa tidak berkedip hingga sembilan menit selama balapan. Sebagai perbandingan, manusia normal berkedip sekitar delapan hingga 15 kali dalam satu menit, dengan interval empat hingga enam detik antar kedipan setiap menit.

Para pembalap di Moto2 dan Moto3 bisa melewati interval empat hingga enam detik itu, namun pembalap di kelas MotoGP bisa dengan mudah mengalahkan interval itu. Mereka bisa tahan tidak berkedip dalam waktu yang lebih lama, sekitar 3-9 menit antar kedipan.

Salah satu peneliti dalam studi tersebut berpendapat, pembalap MotoGP mungkin mampu mengatasi refleks berkedip, mengingat kecepatan tinggi yang mereka lakukan selama balapan menuntut pembalap untuk tetap terjaga meski sepersekian detik sekalipun.

Baca juga:

Bursa Transfer Pembalap MotoGP 2023, Fabio Quartararo Pindah?

Misal, pembalap Pramac Ducati Johann Zarco mencetak rekor kecepatan tertinggi 362 km/jam, dan pada kecepatan itu ia menempuh jarak 330 kaki dalam satu detik. Satu kedipan rata-rata membutuhkan waktu 0,15 detik, dan itu sama saja seperti pembalap menempuh jarak 50 kaki dalam keadaan tidak melihat.

Hebatnya lagi, meski mereka tidak berkedip dalam waktu yang sangat lama selama balapan, para pembalap itu tidak lantas mengalami iritasi, kekeringan, atau mata merah. Mata mereka tetap dapat berfungsi normal seperti biasa.

Jadi, sebaiknya kamu jangan mengadakan lomba tahan kedipan dengan pembalap MotoGP, karena kemungkinan kamu akan kalah sejak menit pertama. (waf)

Baca juga:

Mengenal Bo Bendsneyder, Pembalap Moto2 Berdarah Indonesia

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan