Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan


Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom. ANTARA/Winda Herman.
MerahPutih.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia menilai, penggunaan ganja medis memerlukan kajian mendalam untuk bisa digunakan dalam pengobatan.
Kepala BNN Marthinus Hukom mengatakan riset menjadi prioritas jika ganja medis ingin diterapkan di Indonesia. Ia juga mengatakan Kementerian Kesehatan perlu ikut meriset.
"Kemudian kalau hasil riset itu, ya kita menunggu hasil riset, bagi saya ganja itu masih tetap menjadi golongan satu," ujar Marthinus di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/5).
Baca juga:
Menurutnya, ganja memang bisa digunakan untuk pengobatan. Meski demikian, ia menilai hal tersebut tidak bisa digunakan untuk semua orang.
"Tapi kalau untuk kesehatan bukan berarti harus dibebaskan buat semua orang pakai," tuturnya.
Marthinus mengingatkan 1,4 juta orang Indonesia menggunakan ganja dan bukan seorang pasien. Ia tak ingin ganja disalahgunakan jika dijadikan obat.
"Artinya kalau dia bukan pasien, kita membiarkan 1,4 juta orang hidup dalam khayalan-khayalan. Tapi kalau untuk kepentingan kesehatan, maka pendekatan lain, pertimbangan-pertimbangan moral lain yang harus kita lihat," jelas dia.
Baca juga:
Menurutnya, pihak yang berwenang memperbolehkan ganja sebagai obat adalah Kementerian Kesehatan. Meski belum ada hasil riset, ia mengatakan penggunaan ganja harus berdasarkan riset.
"Kan kita belum punya bahan nih, penyakit apa saja yang bisa diobati dengan ganja. Lalu jangan kita berdiri kepada mitos atau kepada katanya orang, tapi harus berdasarkan kepada penelitian empiris," tutupnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
BNN Musnahkan 474 Kilogram Narkotika, Mayoritas Sabu

Viral karena Perbaiki Jalan Lingkungan, Ketua RT Gen Z dan RW di Jakut Didaulat Jadi Duta Antinarkoba

Seluruh Fraksi di DPR Beri 'Lampu Hijau' Kenaikan Anggaran KPK, PPATK Hingga BNN

Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025

Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia

Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin

Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya

Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
