Pelanggaran Prosedural Riset Vaksin Nusantara Berdampak Pada Sistem Pengawasan Obat

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 18 April 2021
Pelanggaran Prosedural Riset Vaksin Nusantara Berdampak Pada Sistem Pengawasan Obat

Lab Vaksin Bio Farma. (Foto: Sekretariat Presiden)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Seratusan tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang yang beragam mendukung langkah Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk memastikan keamanan penemuan atau pengembangan vaksin COVID-19.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Akmal Taher menyatakan, setiap penelitian mengenai vaksin harus mengikuti prosedur dan standar secara ilmiah dan setiap vaksin yang beredar harus mematuhi rekomendasi dari Badan POM. Apalagi di tengah pandemi yang terjadi saat ini.

"Bahaya sekali kalau yang beredar vaksin atau obat yang memang keamanannya tidak terjamin," ujar Akmal saat konferensi pers virtual, Sabtu (17/4).

Baca Juga:

Vaksin Nusantara Tidak Boleh Hanya Bermodalkan Semangat Nasionalisme

Akmal Taher menyebut, polemik pelanggaran prosedural riset Vaksin Nusantara akan berdampak pada sistem pengawasan obat yang dilakukan Badan POM. Padahal, sistem pengawasan Badan POM sudah terbangun dan dipakai selama belasan bahkan puluhan tahun.

"Sistem yang dibangun di Badan POM ini udah bertahun tahun, berbelas tahun atau puluh tahun. Akibatnya sekali ini lepas, sistem pengawasan obat kita akan terganggu," kata Akmal.

Menurut Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia ini, modal utama Badan POM adalah kepercayaan segenap pihak baik dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga jika satu-satunya modal itu terganggu, maka bukan tidak mungkin timbul efek domino yang merugikan masyarakat.

"Modal Badan POM bekerja satu sebenernya, yaitu trust (kepercayaan)," ungkap dia.

Mantan Wakil Ketua KPK Erry Ryana Hardjapamekas menegaskan, dukungan tersebut tidak didasari keinginan politis atau motif apapun. Hanya berlandaskan, dukungan moral yang dilandasi akal sehat untuk menyampaikan secara terbuka.

Bekas Menkes Terawan. (Foto: Antara)
Bekas Menkes Terawan. (Foto: Antara)

Badan POM merupakan otoritas yang menentukan apakah integritas dan disipilin keilmuan dalam proses persetujuan uji klinis obat atau vaksin telah terpenuhi.

"Kami percaya pada keilmuan dan independensi mereka. Biarkan BPOM bekerja tenang bersama tim pakarnya," ucap Erry.

Diketahui Vaksin Nusantara yang dipromosikan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menuai sorotan publik. Vaksin ini tetap melaju uji klinis fase II meski belum mengantongi rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Namun sejumlah anggota DPR RI telah divaksin dan atau menjadi relawan uji klinis tahap II. (Knu)

Baca Juga:

Pengembangan Vaksin Nusantara Sengaja Dilakukan Secara Senyap

#Vaksinasi #Vaksin Nusantara #Vaksin Covid-19 #Menkes Terawan #Terawan Agus Putranto #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Secara umum, kalau makanan cukup bergizi maka sudah baik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
Sebanyak 14.645 ekor hewan yang divaksin itu terdiri atas anjing 2.363 ekor, kucing 12.126 ekor, kera 104 ekor dan musang 52 ekor.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Bagikan