Pelaku Wisata dan Jasa Pariwisata di Yogyakarta Diminta Tidak 'Nuthuk' Pelancong

Sejumlah PKL di kawasan Malioboro Yogyakarta. (Foto: MP/Patricia Vicka)
Merahputih.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau pelaku wisata dan jasa pariwisata lainnya di wilayah itu tidak memanfaatkan momen libur lebaran tahun ini untuk mendapat keuntungan di luar kewajaran dan menyalahi aturan.
"Kami akan melakukan sosialisasi dan pengawasan kepada pelaku wisata dan jasa usaha pariwisata, baik itu terkait tarif jasa parkir kendaraan maupun harga makanan-minuman di objek wisata jangan sampai 'nuthuk' wisatawan," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid dikutip Antara, Senin (1/4).
Baca juga:
KAI Commuter Antisipasi Lonjakan Pemudik Lokal Yogyakarta-Solo
Hal tersebut berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya setiap ada momen libur panjang, terutama saat lebaran selalu muncul keluhan dari wisatawan terkait tarif parkir kendaraan dan retribusi lainnya.
"Kami melakukan antisipasi, karena hal tersebut akan menorehkan citra yang kurang baik dimata wisatawan," katanya.
Baca juga:
Bandung, Yogyakarta, dan Bali Jadi Destinasi Populer Libur Panjang Paskah 2024 di Airbnb
Ia mengatakan, selama periode libur lebaran 2024 yakni dari 5 sampai 17 April 2024, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menargetkan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 450 ribu wisatawan.
"Kami targetkan pergerakan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata dan desa wisata di Sleman mencapai angka 450 ribu kunjungan," jelas dia.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan bahwa diprediksi pada libur mudik lebaran tahun ini, orang yang bakal mudik ke Yogyakarta mencapai 11,7 juta orang.
"Dari jumlah tersebut 4 juta akan masuk ke wilayah Sleman," beber Danang.
Baca juga:
Daop 6 Yogyakarta Buka Program Motor Gratis Lebaran Hingga 18 April 2024
Danang mengatakan, dari hasil koordinasi dengan pihak terkait, di pertengahan pemudik paling banyak menggunakan moda transportasi kereta api sebesar 20,3 persen, bus 19,4 persen, mobil pribadi 18,3 persen dan sepeda motor 16,7 persen.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
