Pelajar Rentan Kecanduan Gawai Akibat Pembelajaran Jarak Jauh


Ilustrasi belajar dari rumah. Foto: Antara
MerahPutih.com - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi COVID-19 berpotensi membuat siswa rentan kecanduan gawai.
"Kondisi pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi para siswa, yang mana mereka rentan sekali kecanduan gawai," ujar Direktur Program Pelajar Berkreasi Mentari Group, Natalina Rimba dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (18/4)
Pelaksanaan PJJ tak bisa lepas dari ketergantungan gawai, yang berakibat siswa memiliki kecenderungan sulit lepas dari gawai.
"Padahal kita sedang berjuang meningkatkan kompetensi pelajar. Pada PISA 2018, posisi pelajar Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara lain, yaitu urutan ke-72 dari 79 negara," kata dia.
Mentari Group menghadirkan Pelajar Berkreasi untuk menjawab tantangan pelajar Indonesia masa kini sekaligus menyediakan panggung untuk mereka. Program itu merupakan seri perlombaan yang mendukung pelajar di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan literasi, numerasi, karakter dan kreativitas.

Pelajar Berkreasi diadakan pada Maret-Oktober 2021, dan akan menjadi kegiatan tahunan. Natalina menyampaikan bahwa Pelajar Berkreasi dirancang sesuai kebutuhan pelajar saat ini, yaitu menjawab tantangan Asesmen Kompetensi Minimum yang fokus pada literasi, numerasi, karakter.
Selain itu, kegiatan Pelajar Berkreasi mampu mendukung pelajar mengasah kemampuan nonteknis abad 21, seperti berpikir kritis, berkolaborasi, berkreasi, berkomunikasi (dikenal dengan 4C), serta bernalar tingkat tinggi atau higher order thinking skill (HOTS). Pelajar Berkreasi pun didukung oleh para tenaga ahli di bidangnya.
“Misalnya pada salah satu lomba, Mentari Mathematics Olympiad atau MEMO, yaitu lomba matematika dalam bahasa Inggris. Tim perancang soal memastikan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan bersifat kontekstual dan tidak membuat pelajar sekadar mengandalkan rumus.
Pelajar harus mampu memahami permasalahan pada soal dan mencari solusi dari permasalahan tersebut," sambungnya.
Penulis yang juga pendiri Kamar Kata-Kata, Reda Gaudiamo menyebutkan orang tua dan sekolah berperan penting untuk memberikan kompetensi utama dan mengembangkan karakter anak sejak usia dini.
"Lebih mudah membangun anak-anak yang kuat, daripada memperbaiki para orang dewasa. Maka, lakukanlah sekarang," katanya.
Reda memaparkan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua dan sekolah dalam meningkatkan kompetensi dan karakter anak.
Berkaitan dengan hal itu, Reda mengafirmasi bahwa orang tua dan sekolah harus menyalurkan minat anak dengan berbagai kegiatan dan membuka jalan mereka untuk mencoba hal-hal baru yang bermanfaat. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Aksi Demonstrasi Bikin Suasana Kurang Kondusif, Beberapa Sekolah Terapkan PJJ pada Senin (1/9)

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
