Pekerja Work Life Balance Dominasi Pengguna MRT
MRT Jakarta. Merahputih.com / Rizki Fitrianto
MerahPutih.com - MRT Jakarta mencatat sejak awal berdiri pada 24 Maret 2019 hingga 13 Maret 2024 terhitung telah mencapai 102.067.777 penumpang. Selain itu, nilai indeks kepuasan pelanggan (customer satisfaction index/CSI) MRT Jakarta 2023 mencapai 88,51. Angka ini menunjukkan kenaikan apabila dibandingkan dengan 2022, yaitu 88,32.
Pelanggan PT MRT Jakarta (Perseroda) diklaim didominasi pekerja yang memiliki keseimbangan antara bekerja maupun kehidupan pribadi (work life balance) dengan mengutamakan kenyamanan bermobilitas.
"Pekerja work life balance ini sebesar 32 persen dari jumlah penumpang kami," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan di Gedung Transport Hub Dukuh Atas Jakarta, Selasa (30/4).
Mega menuturkan, pekerja work life balance biasanya memilih transportasi yang cepat untuk bisa sampai di rumah dan berkumpul bersama keluarga.
Baca juga:
MRT Jakarta Hadirkan Ticket Vending Machine untuk Cegah Antrean
Riset ini dilakukan MRT Jakarta dengan menggunakan metodologi penelitian yang berlaku umum dan "big data" dengan membentuk representasi penumpang yang disebut "customer persona".
Ia mengatakan, melalui persona pelanggan, MRT Jakarta dapat memetakan dan merencanakan program, inisiatif dan kegiatan yang sesuai dengan target untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, konversi dengan mitra bisnis dan merek.
Kategori ini juga dipengaruhi dari pencabutan status pandemi COVID-19 oleh pemerintah mengubah pola perilaku pengguna jasa MRT Jakarta. Selain pekerja, work life balance, ada empat kategori lainnya yang tercatat sebagai jenis pelanggan MRT Jakarta.
Sebanyak 29 persen pelanggan merupakan wanita muda pekerja keras (insatiable professional) yang lebih mengutamakan penampilan agar selalu rapi dan wangi demi menjaga citra diri mereka.
Baca juga:
Dirut Tuhiyat Ungkap Proyek MRT Jakarta CP205 Gagal Tender Sampai Tiga Kali
Kemudian, sebanyak 17 persen, yakni pekerja kantoran (driven alpha) yang identik menggunakan jas untuk bekerja dengan memilih naik transportasi umum yang praktis dan moderen.
Lalu, ada sebesar 12 persen diisi oleh pelajar (curious youth) yang memanfaatkan MRT sebagai transportasi menuju sekolah. Terakhir, ada kalangan ibu rumah tangga (dynamic momma) yang membutuhkan transportasi untuk memudahkannya ke beragam tujuan.
"Diharapkan dengan adanya pemetaan jenis pelanggan MRT ini kami bisa lebih meningkatkan pelayanan dan fasilitas ke depannya," ujarnya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Begini Cara Bikin KPJ dan KLG, Syarat Karyawan Swasta Gratis Naik MRT dan TransJakarta
Karyawan Swasta Jakarta Kini Bisa Gratis Naik MRT-LRT-TransJakarta, Catat Syaratnya!
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
Proyek Jembatan Cincin Donat di Dukuh Atas Jakarta Bakal Rampung 2026, Orang Tidak Perlu Lagi Kehujanan
Kadishub Jamin MRT dan LRT Aman dari Kenaikan Tarif Imbas Pemangkasan Anggaran, Tidak Seperti TransJakarta
MRT Minta Maaf Gangguan Layanan dari Stasiun ASEAN ke Senayan, Perbaikan Masih Berlangsung
Progres MRT Jakarta Sampai Tangerang Masih Tahap Hitung-hitungan dengan Swasta
Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta
Gubernur Pramono Targetkan MRT Tersambung ke Tangerang Banten dalam 5 Tahun