Pejabat Kepresidenan Iran Sebut AS Bisa Akhiri Konflik dengan Iran hanya lewat Satu Panggilan Telepon, Perintahkan Israel Berhenti


Bendera Iran (Foto: Unsplash/sina drakhshani)
MERAHPUTIH.COM — DIPLOMASI dengan Iran bisa dengan mudah dimulai kembali jika Presiden AS Donald Trump memerintahkan pemimpin Israel untuk menghentikan serangannya ke Iran. Demikian diungkap seorang pejabat dari kantor kepresidenan Iran Majid Farahani.
“Iran percaya pada dialog sipil. Langsung atau tidak langsung, itu tidak penting. Presiden Trump bisa dengan mudah menghentikan perang hanya dengan satu panggilan telepon ke Israel,” ujar Farahani, dikutip CNN, Jumat (20/6).
Ia menegaskan posisi Iran bahwa pembicaraan tidak mungkin dilakukan selama bom Israel masih menghujani Iran. Farahani mengatakan Iran tidak akan mempertimbangkan menghentikan pengayaan nuklir, yang menurut Teheran bertujuan damai. Meskipun begitu, ia mengisyaratkan kompromi masih mungkin dilakukan.
“Mungkin bisa dikurangi, tapi kami tidak akan menghentikannya,” katanya.
Dalam beberapa hari terakhir, kekuatan Eropa bergabung dengan seruan AS dan Israel untuk melarang pengayaan, memperkeras sikap mereka terhadap isu kunci ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Christophe Lemoine menegaskan Prancis menyatakan posisi yang jelas soal nol pengayaan.
Iran menyatakan mereka membutuhkan uranium yang diperkaya untuk tujuan damai, meskipun juga memproduksi bahan dalam jumlah besar yang mendekati tingkat senjata nuklir.
Baca juga:
Keputusan Trump untuk membuka jendela negosiasi selama dua minggu sebelum memutuskan akan menyerang Iran telah menawarkan peluang kecil, meskipun tampak mustahil, menuju kesepakatan damai antara Iran dan Israel.
Pembicaraan telah berlangsung di Jenewa pada Jumat antara menteri luar negeri dari Iran, Inggris, Prancis, dan Jerman, bersama dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa. Ini merupakan pertemuan tatap muka pertama yang dikonfirmasi sejak konflik dimulai.
Setelah serangkaian pesan agresif dari pemerintahan Trump, kini terbuka kemungkinan bahwa aksi militer dapat dihindari. Kubu Trump sendiri bahkan tampaknya terbagi tajam antara yang mendukung dan menentang serangan langsung terhadap Iran.
“Jika Amerika terlibat dalam perang, banyak sekali opsi yang tersedia, dan semua opsi itu ada di atas meja,” kata Fahrani.
Unjuk rasa propemerintah pada Jumat di jalan-jalan Teheran menunjukkan luapan kemarahan terhadap Israel dan Amerika Serikat.(dwi)
Baca juga:
Donald Trump Tetapkan Tenggat 2 Minggu untuk Putuskan Posisi AS dalam Konflik Israel-Iran
Bagikan
Berita Terkait
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat

Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers
