Pebisnis Kuliner Bagikan Tips Memilih Pemasok untuk Berwirausaha


Pentingnya pelaku usaha untuk memastikan kestabilan stok barang dari pemasok. (Foto: Unsplash/Luisa Brimble)
KAMU mungkin salah satu orang yang ingin memulai bisnis di dunia kuliner dan bingung mulai dari mana. Tidak perlu khawatir, para pebisnis kuliner membagikan tips dalam memilih dan mempertimbangkan pemasok (supplier) yang tepat untuk memulai bisnis kuliner.
Founder Kebab Baba Rafi Indonesia, Nilam Sari menggarisbawahi pentingnya pelaku usaha untuk memastikan kestabilan stok barang dari pemasok, bahkan jika pemasok yang sudah memiliki reputasi. Selain itu, ia menyarankan agar pelaku usaha kuliner memilih pemasok yang menyediakan harga bersahabat dengan mempertimbangkan margin penjualan.
"Apalagi kalau industrinya sama, misalnya industri franchise. Franchise itu kan tentang berbagi margin, dari logistik, produsen, kantor pusat, franchising, hingga customer. Nah, itu sudah bagi margin berapa kali, sudah panjang banget. Jadi harganya sudah pasti harus bersaing," kata Nilam mengutip laman ANTARA, Rabu (2/3).
Baca juga:
Strategi Bisnis Kuliner di Masa Pandemi, Dijamin Laris Manis

Menurut Nilam, juga penting membangun kerja sama yang baik kepada pemasok, sehingga bisa memiliki jaringan dengan visi yang sama untuk meningkatkan pertumbuhan di pasar kuliner.
"Supplier juga kadang ada chemistry, ada supplier yang memang kadang melayani kami dengan baik, ada yang tidak. Kadang kan kita juga mencari hubungan seperti, 'Oh ternyata dilayani dengan cepat dan bagus'. Nah itu juga jadi pertimbangan," ujarnya.
Senada dengan Nilam, pemenang MasterChef Indonesia musim pertama Lucky Andreono juga menekankan bahwa kerja sama penting dilakukan antara pemasok dan pelaku usaha kuliner. Terlebih di masa pandemi ini dampak tidak hanya pada usaha kuliner, tapi juga pemasok bahan baku.
Baca juga:

"Menurut saya, kalau tidak saling membantu dari supplier ke yang beli atau pembuat makanan, itu tidak akan terjadi," kata Lucky yang menjalankan bisnis frozen food.
Sementara itu, Acquisition Lead Food Market Hub (FMH) Rona Hartriant menyarankan agar pelaku usaha kuliner lebih rajin mencari dan membandingkan harga dari pemasok yang berbeda. Tidak hanya soal harga, ia juga menekankan agar pelaku usaha mempertimbangkan kualitas bahan baku yang disediakan pemasok.
"Bergantung kebutuhan dari restoran masing-masing, mereka mengincarnya apa sih. Kalau memang mengincar makanan yang berkualitas, carilah bahan baku berkualitas yang harganya sepadan dengan uang yang dikeluarkan," tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Deretan Menu Spesial ala Future Menu 2025 Ramaikan Industri Kuliner Indonesia

Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed
