Headline

PDIP Desak Polisi Ungkap 'Pemain Besar' Dibalik Perusuh yang Ingin Bunuh Tokoh Nasional

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 28 Mei 2019
 PDIP Desak Polisi Ungkap 'Pemain Besar' Dibalik Perusuh yang Ingin Bunuh Tokoh Nasional

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto. (MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Penangkapan sejumlah perusuh yang menunggangi aksi 22 Mei membongkar sebuah skenario jahat dimana pelaku berencana membunuh empat tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei. Kepada pihak kepolisian para pelaku mengaku mendapat bayaran berkisar puluhan sampai ratusan juta rupiah.

Terbongkar rencana jahat para perusuh tersebut bagi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto seyogyanya menjadi dasar bagi kepolisian untuk mengejar dan mengungkapkan 'pemain besar' dibalik aksi teror tersebut. Menurut Hasto, polisi harus menemukan siapa sosok di belakang para perusuh.

"Ya pihak kepolisian perlu berkonsentrasi siapa yang berada di belakang itu. Yang tentu saja memiliki modal yang cukup besar," kata Hasto di kantor PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/5).

Kerusuhan depan Gedung Bawaslu Jakarta Pusat
Kerusuhan di depan Bawaslu, Rabu (22/5). Foto: MP/Rizki Fitrianto

Hasto melanjutkan, aktor-aktor kuat di belakangnya tak lepas dari hubungan rezim atau kelompok tertentu di masa lalu.

"Mereka yang punya kekuatan uang kalau kita lihat tidak terlepas dari mereka yang belum mendapatkan fasilitas dari rezim yang berkuasa selama 32 tahun," jelas Hasto.

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf ini juga menambahkan, mereka yang jadi sponsor pada dasarnya membenturkan antara rakyat dengan aparat keamanan harus ditindak tegas.

"Untuk itu kami percayakan sepenuhnya ke aparat kepolisian," imbuh dia.

Dalam kapasitasnya sebagai politisi PDIP, Hasto bahkan menyebut, sosok yang membiyayaai, merupakan pelanggaran hukum pidana dan bertentangan dengan tujuan nelindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Ini nyata-nyata melawan negara, karena itulah, polisi jangan ragu menindak siapapun mereka," tandas Hasto.

BACA JUGA: Pastikan Ibu Kota Kondusif, Kapolda Metro Jaya Ancam Tindak Tegas Para Perusuh

KPK Tahan Sofyan Basir

Sebelumnya, enam tersangka terkait kerusuhan 22 Mei 2019 telah ditangkap. Mereka diduga melakukan transaksi jual beli senjata dan mendapat perintah melakukan pembunuhan terhadap tokoh nasional.

Keenam tersangka tersebut berinisial HK alias Iwan, AZ, IF, TJ, AD, dan AF alias Fifi. Mereka memiliki peran berbeda.(Knu)

#Demo Rusuh #PDI Perjuangan #Hasto Kristiyanto #Aksi Massa
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Cari Pola dan Model Pengamanan Unjuk Rasa Yang Paling Humanis
Polri tidak ingin tergesa-gesa dalam menetapkan regulasi baru yang akan diterapkan secara nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 November 2025
Polisi Cari Pola dan Model Pengamanan Unjuk Rasa Yang Paling Humanis
Indonesia
Polda Metro Segera Paparkan Temuan 2 Mayat Hangus Terbakar di Gedung ACC Kwitang
Seperti diketahui, Kwitang menjadi salah satu titik demonstrasi yang berung rusuh pada akhir agustus 2025. Di kabarkan beberapa orang sempat hilang dalam demo tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Polda Metro Segera Paparkan Temuan 2 Mayat Hangus Terbakar di Gedung ACC Kwitang
Indonesia
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Penemuan 2 kerangka manusia diduga berkaitan dengan peristiwa kebakaran gedung saat demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025 lalu.
Frengky Aruan - Senin, 03 November 2025
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Peringatan Hari Santri 2025 dimaknai PDIP sebagai momentum untuk membangkitkan kekuatan moral dan rasa percaya diri bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Berita Foto
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi massa mahasiswa membakar ban bekas dalam peringatan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran di Jl Merdeka Selatan, Silang Monas, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 20 Oktober 2025
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, LPSK hanya berwenang melindungi saksi, korban, pelapor, ahli, dan saksi pelaku yang bekerja sama atau justice collaborator.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Indonesia
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Gedung tersebut memiliki nilai historis tinggi sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Indonesia
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Lebih jauh, ia menekankan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak konstitusional warga negara
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Bagikan