Pasukan Rusia Gelar Latihan Perang Nuklir


Ilustrasi - PBB menyelidiki pesawat nirawak (drone) dari Rusia, yang diklaim Kiev dan Barat adalah buatan Iran. (Tentara Iran/WANA/HO via Reuters/as)
MerahPutih.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan langsung latihan tahunan oleh pasukan nuklir strategis. Latihan itu berlangsung saat ketegangan meningkat dengan Barat selama perang dengan Ukraina.
Latihan perang nuklir Rusia pertama kali dilakukan sejak pertama invasi ke Ukraina. Perang telah terjadi selama delapan bulan sejak penyerangan Rusia ke wilayah Ukraina pada 24 Februari.
Kremlin menyatakan, Rabu (26/10), rudal balistik dan jelajah diluncurkan dari Kutub Utara ke Timur Jauh Rusia.
Baca Juga:
Presiden Ukraina Minta Bantuan Sistem Pertahanan Udara ke Pemerintah Baru Italia
Dikutip BBC, peluncuran itu terjadi saat Rusia membuat klaim bahwa Ukraina berencana menggunakan "bom kotor".
Sebuah "bom kotor" adalah alat peledak dicampur dengan bahan radioaktif. Tuduhan Rusia tersebut telah banyak ditolak oleh negara-negara Barat.
Kiev memperingatkan klaim tersebut menunjukkan bahwa Moskow sendiri dapat mempersiapkan serangan semacam itu.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Perang Rusia-Ukraina Rekayasa Amerika
Latihan nuklir Rusia terakhir berlangsung lima hari sebelum menginvasi Ukraina.
Menjelang latihan terbaru, para pejabat militer di Washington menunjukkan bahwa, dalam memberi tahu AS, Rusia mesti mematuhi kewajiban pengendalian senjata.
NATO juga menggelar latihan nuklirnya sendiri, yang disebut Steadfast Noon, di barat laut Eropa. Aliansi pertahanan Barat mengatakan, penerbangan pelatihan yang melibatkan 14 negara berlangsung hingga Minggu di atas Belgia, Inggris, dan Laut Utara. (*)
Baca Juga:
Selain Kirim Senjata, Prancis Latih 2.000 Tentara Ukraina
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
