Pasukan Israel Hentikan Kapal Bantuan ke Gaza, Tahan Greta Thunberg dan Aktivis Lainnya

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 09 Juni 2025
 Pasukan Israel Hentikan Kapal Bantuan ke Gaza, Tahan Greta Thunberg dan Aktivis Lainnya

Greta Thunberg dan belasan aktivis dunia berlayar ke Gaza dalam misi damai membawa bantuan kemanusiaan lewat kapal Madleen. (Foto: YouTube/Globalnews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — PASUKAN Pasukan Israel menghentikan sebuah kapal bantuan yang menuju Gaza. Selain itu, mereka juga menahan Greta Thunberg bersama sejumlah aktivis lain yang berada di kapal tersebut pada Senin (9/6) pagi. Penahanan ini sebagai bagian dari penegakan blokade lama atas wilayah Palestina yang semakin diperketat selama perang dengan Hamas.

Para aktivis itu berlayar untuk memprotes kampanye militer Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza, yang disebut sebagai salah satu yang paling mematikan dan paling merusak sejak Perang Dunia II. Kampanyer militer itu juga menyebabkan pembatasan masuknya bantuan kemanusiaan, yang keduanya membuat sekitar 2 juta penduduk Gaza terancam kelaparan.

Koalisi Freedom Flotilla, penyelenggara pelayaran tersebut, mengatakan para aktivis itu diculik oleh pasukan Israel saat mencoba mengantarkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke wilayah tersebut.

“Kapal itu secara tidak sah dibajak, awak sipil tak bersenjata diculik, dan muatan penyelamat jiwa, termasuk susu bayi, makanan, dan pasokan medis, disita,” kata mereka dalam sebuah pernyataan, dikutip The Korea Times.

Kementerian Luar Negeri Israel menyebut pelayaran itu sebagai aksi pencitraan publik. Dalam sebuah unggahan di X, pihak Israel menyatakan bahwa yacht selfie para 'selebritas’ kini dengan aman mengarah ke pantai Israel. Mereka mengatakan para penumpang akan dipulangkan ke negara asal masing-masing dan bantuan akan disalurkan ke Gaza melalui jalur yang sudah ditentukan. Israel kemudian merilis rekaman video yang memperlihatkan personel militer memberikan roti lapis dan air kepada para aktivis, yang terlihat mengenakan rompi pelampung jingga.

Greta Thunberg, aktivis iklim ternama, termasuk di antara 12 aktivis di atas kapal Madleen yang berangkat dari Sisilia sepekan lalu. Dalam perjalanannya, kapal itu sempat berhenti pada Kamis (5/6) untuk menyelamatkan empat migran yang melompat ke laut demi menghindari penangkapan oleh penjaga pantai Libya.

“Saya memohon kepada semua teman, keluarga, dan rekan seperjuangan saya untuk menekan pemerintah Swedia agar segera membebaskan saya dan yang lainnya,” kata Thunberg dalam pesan yang direkam sebelum kapal dihentikan.

Baca juga:

Greta Thunberg, Liam Cunningham, dan Belasan Aktivis Bertekad Jebol Blokade Israel Lewat Kapal Madleen, Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Gaza



Rima Hassan, anggota Parlemen Eropa asal Prancis keturunan Palestina, juga termasuk di antara sukarelawan di kapal tersebut. Ia sebelumnya dilarang masuk Israel karena sikapnya yang menentang kebijakan Israel terhadap Palestina.

Setelah blokade total selama 2,5 bulan yang dimaksudkan untuk menekan Hamas, Israel mulai mengizinkan bantuan dasar masuk ke Gaza bulan lalu. Namun, para pekerja kemanusiaan dan ahli memperingatkan akan terjadi kelaparan massal jika blokade tidak dicabut dan serangan militer Israel tidak dihentikan.

Upaya Freedom Flotilla bulan lalu untuk mencapai Gaza lewat laut juga gagal setelah salah satu kapal mereka diserang dua drone saat berada di perairan internasional dekat Malta. Kelompok itu menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Serangan merusak bagian depan kapal.

Israel dan Mesir telah memberlakukan berbagai bentuk blokade atas Gaza sejak Hamas merebut kekuasaan dari otoritas Palestina yang bersaing pada 2007. Israel menyatakan blokade diperlukan untuk mencegah Hamas menyelundupkan senjata, sedangkan para pengkritik menyebutnya sebagai hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Israel menutup akses bantuan ke Gaza sepenuhnya pada awal perang yang dipicu serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Namun, mereka kemudian melunak setelah mendapat tekanan dari AS. Pada awal Maret, tak lama sebelum Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas, negara itu kembali memblokir semua impor, termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Dalam serangan 7 Oktober, militan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, kebanyakan warga sipil, dan menculik 251 sandera. Lebih dari separuh sandera kini telah dibebaskan melalui kesepakatan gencatan senjata atau perjanjian lainnya. Hamas masih menahan 55 sandera, lebih dari setengahnya diyakini telah meninggal dunia.(dwi)

Baca juga:

Greta Thunberg Nama Populer di Dunia Ilmiah

#Gaza #Israel #Palestina
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
PBB Kutuk Aksi Israel Bantai Anak-Anak Gaza Saat Gencatan Senjata
Serangan militer udara bagian dari perintah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
PBB Kutuk Aksi Israel Bantai Anak-Anak Gaza Saat Gencatan Senjata
Dunia
Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
Serangan ini diyakini sebagai tantangan paling serius terhadap kesepakatan gencatan senjata rapuh di Gaza sejak diberlakukan awal bulan ini.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
 Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
Olahraga
Bahas Polemik Visa Atlet Israel dengan IOC di Lausanne, NOC Indonesia: Nasib Olahraga Indonesia Baik-Baik Saja
NOC Indonesia menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi bagian integral dari Olympic Movement.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Bahas Polemik Visa Atlet Israel dengan IOC di Lausanne, NOC Indonesia: Nasib Olahraga Indonesia Baik-Baik Saja
Dunia
Israel kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata
Otoritas kesehatan lokal mengatakan serangan udara tersebut menewaskan sedikitnya 26 orang.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
 Israel kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata
Indonesia
Kementerian Pertahanan Siapkan Langkah Awal Rencana Kirimkan Pasukan ke Gaza
Kementerian Pertahanan memastikan saat ini TNI sedang merancang langkah-langkah awal terkait rencana pengiriman pasukan perdamaian di wilayah Gaza.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Kementerian Pertahanan Siapkan Langkah Awal Rencana Kirimkan Pasukan ke Gaza
Dunia
93 Warga Gaza Tewas Sejak Berlakunya Gencatan Senjata, Ratusan Luka-Luka
93 warga Gaza tewas dan 337 lainnya terluka sejak gencatan senjata Israel-Hamas diberlakukan pada 11 Oktober 2025
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
93 Warga Gaza Tewas Sejak Berlakunya Gencatan Senjata, Ratusan Luka-Luka
Dunia
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Dalam pernyataannya, UNIFIL menegaskan tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan akibat serangan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Indonesia
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
Penelusuran melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) tidak menemukan adanya data kependudukan dengan nama tersebut
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
Dunia
Badan PBB Urusan Kemanusian Puji Indonesia Atas Bantuan Buat Gaza, Minta Generasi Muda Tingkatkan Kontribusi
Pejabat OCHA menyatakan, saat ini pihaknya mencatat masih ada 60 konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia hingga saat ini.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
Badan PBB Urusan Kemanusian Puji Indonesia Atas Bantuan Buat Gaza, Minta Generasi Muda Tingkatkan Kontribusi
Indonesia
Desak Pemerintah Tak Gentar Ancaman IOC, DPR: Sikap Bela Palestina Jauh Lebih Bermartabat
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengancam status Indonesia sebagai tuan rumah event olahraga dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Desak Pemerintah Tak Gentar Ancaman IOC, DPR: Sikap Bela Palestina Jauh Lebih Bermartabat
Bagikan