Pasien RSHS Bandung Turun, BOR Gawat Darurat Masih Tinggi


Perawatan pasien COVID-19. (Foto:Antara)
MerahPutih.com - Tingkat keterisian ruang COVID-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang menanjak sejak Juni lalu, mengalami penurunan per 1 Agustus 2021. Jumlah pasien di ruang rawat inap turun 52 persen.
Meski begitu, tingkat keterisiaan di ruang rawat inap ICU atau kegawatdaruratan COVID-19 di rumah sakit pusat rujukan COVID-19 se-Jawa Barat itu masih tinggi di atas 90 persen.
"Per 1 Agustus terjadi penurunan pasien 53 persen. Dibandingkan rata-rata Juni - Juli 291 pasien yang dilayani, saat ini 154 pasien saja,” kata Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS, Muhammad Kamaruzzaman, Senin (2/8).
Baca Juga:
Agustus Ini, Vaksinasi COVID-19 Ditargetkan Sasar 70 Juta Warga
Berkurangnya jumlah pasien Covid-19 RSHS membuat ketersediaan tempat tidur terjadi penurunan 45,49 persen dibandingkan dengan dengan rata-rata bulan Juli yaitu 75,8 persen. Berbeda dengan ruang rawat inap Covid-19 non-ICU, pada ruang rawat inap atau gawat darurat RSHS masih diisi lebih dari 90 persen pasien.
"Meskiun BOR rata-rata menurun namun BOR ICU atau emergency itu masih di atas 90 persen," terang Muhammad Kamaruzzaman.
Penurunan BOR atau keterisian ruang rawat inap COVID-19 RSHS berdampak pada ketersediaan oksigen medis.
"Mengingat dengan menurunnya jumlah pasien COVID-19 maka ketersediaan oksigen medis masih mencukupi," katanya.
Ia menyebut, pihaknya juga mendapatkan bantuan oksigen medis dari Kemenkes dan sejumlah LSM baik berupa tabung isi ulang, konsentrator, pengisian ulang, dan lain-lain.
"Dengan jumlah pasien tersebut kami merasakan cukup memenuhi kebutuhan oksigen,” katanya.
Begitu juga dengan alat perlindungan diri (APD) untuk para tenaga kesehatan RSHS yang bertugas di zona merah COVID-19 yang hingga saat ini masih cukup tersedia.
"Penggunaan APD hanya diberian kepada mereka di zona merah atau layanan pasien COVID," terangnya.

Pesediaan obat-obatan penanganan COVID-19 RSHS juga dinyatakan masih aman, seperti beberapa jenis antivirus. Namun RSHS berharap jaminan pasokan obat-obatan jika di kemudian hari membutuhkan tambahan.
RSHS pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap penularan COVID-19, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan 5M.
"Mudah-mudahan bapak ibu yang di wilayah Jawa Barat dapat terus menegakkan prokes 5M, maka pandemi akan segera terjadi penurunan secara bermakna. Dan kita akan terbebas dari wabah pandemi baik di lingkungan Jabar maupun Indonesia," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Ingat! Kota Bandung Masih Zona Merah Walau BOR RS COVID-19 Turun
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
