Partai Islam Pendukung Anies-Sandi Terhalang Beban Koalisi
Pasangan Anies-Sandi dapat dukungan dari Relawan Agus-Sylvi (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Merapatnya Partai berbasis massa Islam ke kubu Anies-Sandi dinilai pengamat politik bakal bersinggungan dengan kekuasaan.
Pasalnya, ditingkat nasional partai Islam yang merapat ke Anies-Sandi merupakan pendukung pemerintahan Jokowi.
Secara tidak langsung PPP, PAN dan PKB telah mengobarkan perlawanan dengan mendukung Anies-Sandi.
"Kemungkinan ada opsi seperti itu, pendukung Agus beralih ke Ahok, karena beban koalisi. Hanya saja ini akan bergejolak. Di tingkat elite pusingnya setengah mati," kata pengamat politik Adi Prayitno, Minggu (26/2).
Namun, katanya tidak otomatis suara elite politik akan berbanding lurus dengan grassroot. Pasalnya, suara massa Islam sudah cukup rasional.
"Secara akar rumput, saya melihat mereka lebih ke Anies-Sandi. Karena mereka menilai Ahok sudah beberapa kali mengolok-olok Almidah, pertama di Kepulauan Seribu kemudian kasus WiFi berpasword Almidah 51 dan penghinaan terhadap KH.Ma'ruf, saya pikir ini berpengaruh," terangnya.
Menurut Adi, bergabungnya partai berbasis massa Islam ke kubu Anies akan menimbulkan reaksi dari kubu Ahok yang diusung partai pemenang pemerintah Jokowi.
"Bisa saja ada ancaman reshuffle atau kembali diobok-obok. Seperti PPP, bukan tidak mungkin akan kembali panas. Begitu juga PKB atau PAN, yang mendapat jatah menteri," imbuhnya.
Namun, secara politik jelas partai Islam sudah punya modal untuk bergabung dengan Anies-Sandi, simpatisan dan pendukung banyak yang mendukung Anies-Sandi.
"Modalnya sudah ada sama-sama tidak suka Ahok," pungkasnya.
Bagikan
Berita Terkait
Publik Figur Dinilai Hiasi Bencana Sumatra dengan Narasi Menyesatkan, Pengamat: Hanya Memperpanjang Penderitaan Korban
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan