Parents, Gunakan 4 Kalimat Ini untuk Memotivasi Anak


Perhatikan kata pujian yang diberikan kepada anak. (Sumber-:Pexels/Andrea piacquadio)
MUNGKIN kamu pernah mendengar bahwa salah satu cara parenting atau mengasuh anak yang bijaksana adalah dengan memberikan pujian kepada sang anak. Pujian ini harus diberikan tiap kali mereka berperilaku atau melakukan sesuatu hal yang baik.
Dilansir dari laman Mother.ly, pujian ini pun diasumsikan bisa membuat anak merasa lebih baik. Pujian bisa meningkatkan kepercayaan diri anak dan mengajarkan anak untuk mengetahui ketika mereka berperilaku baik dan patut merasa bangga akan hal tersebut.
Di sisi lain, kenyataannya tidak selalu demikian. Pujian yang terlalu banyak seringkali membuat anak hanya ingin mengulang perilaku baik karena kehadiran hadiah (reward) atau penawaran yang menguntungkan bagi mereka.
"Pujian bagaikan penisilin, tidak bisa diberikan sembarangan. Ada aturan dan peringatan yang mengatur penanganan obat keras tersebut, aturan waktu dan dosis, serta peringatan kemungkinan reaksi alergi," ungkap mendiang psikolog Dr Haim Ginott.
Lantas, apakah para pengasuh anak harus berhenti memuji anak ketika mereka berperilaku baik? Tidak, kamu hanya perlu mengelola kalimat dengan lebih hati-hati.
Untuk memperingati Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli 2021, tidak ada kata berhenti bagi para orang tua untuk sama-sama belajar ketika mengasuh anak dan lebih bisa menghargai pencapaian yang dilakukan oleh anak-anak melalui pujian yang sesuai.
Berikut lima ungkapan motivasi yang bisa digunakan:
Baca juga:
Anak Hiperaktif? Salurkan Semangat Mereka dengan Aktivitas Ini
1. Lebih spesifik dalam memberikan pujian
View this post on Instagram
Ketimbang menggunakan kata "Good Job!", para pengasuh bisa mencoba untuk menggunakan kata "Terima kasih udah bantu mama/papa beres-beres ya! Apalagi pas beresin sepatu ke rak sepatu dengan rapi. Ini ngebantu mama/papa banget lo biar enggak telat bekerja besok pagi!"
Ketika kamu lebih spesifik dalam memberikan pujian, maka anak-anak bisa lebih tahu apa hal baik yang mereka lakukan sampai membuatmu senang. Spesifikasi hal-hal baik yang dilakukan anak juga bisa membuat mereka merasa lebih dihargai.
2. Hargai usaha, bukan hasilnya

Mungkin anakmu masih merasa kesulitan untuk mengikat tali sepatunya. Ketimbang menunggu ia berhasil dan memberikan seperti "You did it!", kamu bisa mengatakan "Aku perhatikan kamu mencoba untuk ikat tali sepatu setiap hari. Awalnya susah, tapi mama/papa bangga banget karena kamu enggak menyerah. Kalau dicoba terus dengan sabar, nanti lama-lama bisa kok!".
Hanya berfokus pada prestasi atau pencapaian anak mampu menurunkan semangat dan motivasi dengan cepat. Memuji pencapaian bukanlah hal yang buruk, tetapi lebih penting untuk memuji effort yang dilakukan untuk meraih pencapaian tersebut. Upaya memuji usaha ini menunjukkan kepada anak bahwa orangtua mempercayai mereka.
Baca juga:
3. Jangan memuji anak karena penampilannya
View this post on Instagram
Sebaiknya hindari memuji anak, terutama perempuan karena penampilannya. Ini bisa menurunkan harga diri mereka. Mereka mungkin mulai merasa bahwa orang akan menyukai mereka karena penampilan saja. Hal ini bisa menimbulkan masalah yang lebih serius seiring dengan bertambahnya usia.
Alih-alih mengatakan "Ganteng/cantiknya anak mama/papa", para orangtua bisa menggantinya dengan "Ini gambar kucing di kausnya bagus ya, hewan peliharaan kesukaanmu apa?"
4. Perhatikan kata ketika memuji anak saat makan
View this post on Instagram
Biasanya orangtua sering memuji anaknya yang ketika mereka menghabiskan makanannya.
Pujian seperti ini dianggap kontraproduktif karena mendorong anak-anak untuk mengabaikan apa yang "dikatakan" oleh tubuhnya. Mereka juga akan belajar bahwa mereka tetap akan makan walaupun tidak lapar, hanya untuk menyenangkan orang lain (orangtua). Mereka juga terbiasa untuk makan makanan yang tidak mereka sukai agar dianggap anak pintar.
Pada waktunya, perilaku makan ini bisa menyebabkan overeating (kelebihan makan), comfort eating (makan agar merasa nyaman), dan emotional eating (makan ketika mengalami emosi tertentu). Jadi, sebaiknya jauhkan pujian dari meja makan.
Daripada memuji anak saat ia berhasil makan habis, orang tua bisa mengatakan "Yaudah kalo belum laper, enggak apa-apa. Nanti kalau udah laper bilang ya!". (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Karakter Film 'Jumbo' Hadirkan Warna Baru di Playlist Anak Spotify

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
