Pangkalan Militer AS di Wilayahnya Diserang Iran, Qatar Punya Hak untuk Membalas


Serangan Iran ke Pangkalan Militer AS di Qatar. (Dok Media Sosial)
MerahPutih.com - Pemerintah Qatar langsung bereaksi usai terkena serangan Iran terhadap Pangkalan Militer Amerika Serikat (AS) Al Udeid di wilayahnya.
"Negara Qatar mengecam keras serangan terhadap Pangkalan Udara Al Udeid oleh Garda Revolusi Islam Iran," menurut Juru Bicara Kemlu Qatar, Majed Al Ansari, melalui media sosial X dikutip Selasa (24/6).
Ia menyatakan bahwa Qatar menganggap serangan tersebut sebagai pelanggaran yang jelas terhadap kedaulatan Negara, ruang udaranya, hukum internasional, dan Piagam PBB.
Al Ansari menegaskan bahwa Qatar memiliki hak untuk membalas secara langsung.
“Bahkan langkah yang setara sifat dan skalanya dengan agresi kurang ajar ini, sesuai dengan hukum internasional," kata Al Ansari.
Baca juga:
Qatar Terkejut dengan Serangan Iran terhadap Pangkalan Udara Al Udeid, Sampaikan Kecaman
Dia juga memastikan bahwa militer Qatar beserta 'pasukan sekutu' telah dievakuasi dari pangkalan militer tersebut sebelum serangan terjadi.
Evakuasi berdasarkan prosedur keamanan dan tindakan pencegahan yang berlaku serta "ketegangan di kawasan".
Sekedar informasi, Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS Al Udeid di Qatar pada Senin (23/6) malam waktu setempat. Serangan itu disebut sebagai respons "kuat" terhadap serangan AS baru-baru ini.
Pangkalan Al Udeid menampung ribuan personel militer AS. Pangkalan ini mencakup markas depan Komando Pusat AS serta pasukan operasi khusus dan udaranya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon

Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung

Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki

Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang

Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang

Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti

Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu

Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
