Pandemi COVID-19, Muhammadiyah Anjurkan Kurban Iduladha Diganti Sumbangan Uang


Pimpinan pusat Muhammadiyah di Yogyakarta. (Foto: MP/Teresa Ika)
MerahPutih.com - Pimpinan Pusat(PP) Muhammadiyah mengumumkan Hari Raya Iduladha 10 Dzulhijjah 1441 Hijriyah jatuh pada Jumat 31 Juli 2020. Selama pandemi COVID-19, PP Muhammadiyah menganjurkan agar kurban Iduladha diganti dengan sumbangan berupa uang.
Ketua Muhammadiyah Covid- 19 Command Center Pengurus Pusat Muhammadiyah Agus Syamsudin menjelaskan, pandemi COVID-19 menimbulkan masalah sosial ekonomi dan meningkatnya jumlah kaum duafa. Sangat disarankan agar umat Islam yang mampu untuk lebih mengutamakan bersedekah berupa uang daripada menyembelih hewan kurban.
Baca Juga:
"Membantu duafa maupun berkurban keduanya mendapatkan pahala di sisi Allah SWT. Namun berdasarkan beberapa dalil, memberi sesuatu yang lebih besar manfaatnya untuk kemaslahatan adalah yang lebih diutamakan," kata Agus saat jumpa pers di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (24/6).
Kurban yang diubah menjadi sumbangan dapat disalurkan kepada lembaga zakat resmi salah satunya melalui Lazismu.
Lazismu akan mendistribusikan sumbangan berupa uang atau mengolah daging menjadi kornet (kemasan kaleng) kepada masyarakat yang sangat membutuhkan di daerah tertinggal, terpencil, dan terluar.

Muhammadiyah juga memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk berkurban hewan sesuai protokol new normal.
Agus menjelaskan, penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) agar lebih sesuai syariat dan higienis.
Sementara bagi mereka yang memotong di luar RPH, diimbau membatasi jumlah hewan yang disembelih serta mengatur waktu sesingkat mungkin.
"Kami mengimbau kepada para pengurus dan takmir masjid untuk mengatur waktu agar pemotongan dilakukan dalam waktu maksimal tiga jam, serta tidak menimbulkan kerumunan,"tutur Agus.
Baca Juga:
Pemprov DKI Terima APD dari Ormas Gema Sadhana untuk Tenaga Medis
Jika ada kelebihan hewan kurban, pengurus masjid bisa mengalokasikan ke wilayah lain yang masih kekurangan jumlah hewan kurban.
Proses pengiriman daging kurban juga perlu diubah. Para pengurus masjid disarankan untuk mengirimkan daging kurban langsung ke rumah-rumah warga. Hal ini untuk menghindari agar masyarakat tidak berkumpul di tempat pemotongan.
Bagi mereka yang mampu membantu memberikan sumbangan sekaligus mampu berkurban, maka dapat melakukan keduanya.
"Kami akan terus melakukan sosialisasi soal perubahan tata cara ini. Tujuannya agar masyarakat edukasi dan mau menjalankan anjuran kami. Sehingga tidak menambah pasien COVID-19," tutupnya. (Teresa Ika)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

PP Muhammadiyah Sentil Elit Politik Tidak Berikan Keteladan dan Kondisi Panas di Berbagai Daerah

Pemerintah Masih Cari Lahan Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah

OJK Keluarkan Izin Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah, Anggota Diminta Aktif Menabung dan Simpan Deposito

Singgung Konflik dengan GAM, Muhammadiyah Minta Polemik Perebutan 4 Pulau Ditangani secara Tepat agar Tidak Timbulkan Disintegrasi

Kantor Muhammadiyah Solo Terbakar, Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab

Dispangtan Solo Temukan Cacing Hati Di Beberapa Lokasi selama Periode Idul Adha 2025

Masjid Agung Surakarta Potong Sapi Milik Prabowo Berbobot 1,019 Ton dan Pemberian Gibran dengan Berat 980 Kg

Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia

3 Bahan Yang Bisa Meminimalisir Bau Daging Kambing, Patut Dicoba Saat Olah Daging Kurban
