Pandemi Jadi Irit, Bikin Saldo Rekening Enggak Rumit


Pentingnya menabung untuk masa depan. (Foto: Unsplash/Sharon McCutcheon)
ENGGAK bisa dipungkiri, ada banyak kebiasaan baru muncul ketika pandemi COVID-19. Kalau kita jeli, sebenarnya ada sisi positif didapatkan di tengah tahun ‘kacau’ ini. Namun, semua itu seolah tertutupi dengan kebanyakan isu negatif secara acak.
Seperti kita ketahui, banyak orang terkena dampak di masa pandemi, salah satunya masalah finansial. Banyak orang kena PHK, gajinya dipotong sampai 50 persen, atau mungkin gaji bulan ini belum dibayar. Ya enggak bisa dipungkiri sih, itu semua benar adanya dan menjadi atensi pemerintah.
Bukannya ingin sombong atau pamer, tapi pandemi ini justru membuat saldo rekening saya bertambah karena ‘daya tahan’, alias semuanya jadi serba-irit. Loh, kok bisa?
Baca juga:

Sebelum pandemi, saya termasuk orangcukup dari segi finansial. Mau nongkrong bisa, beli barang di gim bisa, beli baju setiap bulan bisa, pokoknya memuaskan diri sendiri. Semua itu saya dapatkan dari hasil menabung setiap bulan dan pekerjaan selama masa kuliah.
Mirisnya, setiap akhir bulan, uang di ATM saya enggak bisa ditarik lagi, alias di bawah saldo minimum. Kacau banget karena enggak pernah peduli sama pengeluaran setiap bulannya. Tiba-tiba abis aja gitu.
Kalau boleh jujur, saya termasuk orang paling suka makan dan lapar tiba-tiba. Baru aja makan di warteg dengan porsi kuli, 2 jam kemudian udah lapar lagi aja ngeliat tukang bakso lewat depan rumah. Setiap kali perut minta makan, saya langsung ‘sikat’ aja kalau ngeliat pedagang kaki lima lewat.
Sikap cuek bebek pasti saya banget. Semua makanan atau minuman ‘disikat’, seperti es doger, siomay, bakso, batagor, cilok, nasi goreng tek tek, makan di warteg, soto mie, pokoknya semua makanan murah meriah, asal bisa bikin kenyang. Enggak peduli mau makan di pinggir jalan, duduk di trotoar, makan di warteg banyak lalatnya, bahkan enggak perlu cuci tangan dulu.

Semua itu berubah ketika mendengar berita di televisi, kalau COVID-19 sudah masuk ke Indonesia dan dua orang dinyatakan positif COVID-19.
COVID-19 membuat sebagian besar 2020 kita habiskan di rumah aja. Bukan begitu? Saya malah jadi parnoan untuk melakukan kebiasaan yang dulu sering dilakukan. Pandemi COVID-19 ini membuat saya jadi semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan finansial pastinya.
Selama masa pandemi ini, semua jadi serba parnoan. Sekarang harus pakai masker, bawa hand sanitizer, pakai jaket kalau mau keluar, dan mandi setiap kali habis dari luar. Kebiasaan jajan saya juga jadi bekurang drastis. Mau pesan makanan di restoran cepat saji aja takut, gimana di abang-abang yang pakai gerobak?
Saya jadi lebih menghargai masakan ibu di rumah. Saya jadi tau juga bagaimana rasanya ketika masakan kita enggak di makan. Bukannya masakan di rumah jauh lebih sehat? Toh, ibu kita pasti akan memberikan yang terbaik dan bergizi untuk tubuh kita.
Salah satu kebiasaan lama saya yang tumbuh kembali adalah menabung. Waktu belum pandemi, borosnya minta ampun. Di masa pandemi seperti ini, saya justru jadi lebih irit bahkan saldo rekening bertambah karena bingung mau dipakai untuk apa. Berkat tabungan yang semakin lama menjadi bukit, saya jadi bisa punya target untuk beli barang yang belum pernah saya punya sebelumnya.
Baca juga:
Masker, Dari Aneh Hingga Jadi Sebuah Item Fesyen

Pikiran saya juga jadi lebih terbuka. Ternyata, menabung itu sangat penting lho. Mungkin kita merasa malas untuk menabung karena takut enggak ada pegangan dalam jangka pendek. Atau mungkin enggak bisa beli barang ini itu dan jajan sepuasnya. Sebenarnya enggak salah. Yang salah adalah kalau kamu tidak menyisihkan sekian persen dari gaji atau uang jajannmu untuk ditabung di masa depan.
Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi kedepannya. Contohnya saja pandemi COVID-19 ini. Siapa yang menyangka ada pandemi seperti ini?
Untuk itu, yuk belajar menabung mulai dari sekarang. Enggak perlu dalam jumlah banyak. Berdasarkan pengalaman saya, sisihkan 20 persen dari gaji atau uang jajanmu dalam sebulan. Belilah barang yang memang kamu perlu dan bukan karena orang lain. Percayalah, pasti suatu saat nanti akan berguna dan kamu tidak menyesal. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Ramalan Zodiak Hari Ini, 7 September 2025: Percintaan dan Keuangan, Bikin Pusing?

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Ramalan Zodiak Hari Ini, 5 September 2025: Masalah Percintaan dan Keuangan Mengintai

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Ramalan Zodiak Hari Ini, 2 September 2025: Cinta, Karier, dan Keuangan

Ramalan Zodiak Hari Ini 1 September 2025: Keuangan dan Asmara, Bikin Pusing!

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Ramalan Zodiak Hari Ini, 28 Agustus 2025: Keuangan dan Percintaan yang Perlu Diwaspadai
