Kesehatan

Pandemi, Berkunjung ke Dokter Gigi Hanya Saat Kondisi Darurat?

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 14 September 2021
Pandemi, Berkunjung ke Dokter Gigi Hanya Saat Kondisi Darurat?

Kondisi darurat yang memaksa kita harus ke dokter gigi meskipun masa pandemi. (Foto: Pexels/cottonbro)

Ukuran:
14
Audio:

GIGI merupakan salah satu bagian tubuh yang kerap kali terlewatkan perawatannya. Apalagi di masa pandemi ini. Banyak orang yang menunda kunjungan ke dokter gigi untuk mengecek kesehatan mulut dan giginya.

Kontak fisik antara dokter dan pasien tentu mustahil dihindari saat dokter sedang menangani. Padahal, salah satu protokol kesehatan adalah dengan menjaga jarak. Hal tersebut tentu membuat orang semakin enggan berkunjung ke dokter gigi. Mereka yang merasa giginya sedang bermasalah pun memilih untuk menahan diri agar tidak perlu ke dokter.

Baca Juga:

Kualitas Hidup Berawal dari Kesehatan Mulut

gigi
Fasilitas kesehatan yang menyediakan perawatan gigi menerapkan protokol kesehatan dengan benar dan ketat. (Foto: Pexels/Pavel Danilyuk)

Jika sakit gigi dibiarkan berlama-lama tanpa penanganan, tidak menutup kemungkinan sakitnya akan bertambah parah. Lalu, kondisi seperti apa sih yang tidak boleh ditunda pengobatannya?

Menurut drg. Christine, dokter gigi klinik Kecantikan A ONE, sakit gigi yang sudah sangat mengganggu aktivitas dan tidak mereda meskipun sudah diberi obat penahan nyeri adalah salah satu kondisi yang perlu segera mendapat penanganan.

"Pembengkakan yang mengganggu saluran pernapasan, proses menelan, serta mengunyah makanan juga perlu segera mendapatkan penanganan dokter," tuturnya ditemui di bilangan Jakarta Selatan.

Selain itu, dia juga menghimbau untuk tidak ragu menemui dokter gigi apabila terjadi pendarahan yang sulit dihentikan, sakit pada gusi, dan trauma yang menyebabkan gigi copot atau patah, bahkan menyebabkan rahang patah.

Baca Juga:

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Tubuh Setelah Divaksin

gigi
drg. Christine (masker hijau) jelaskan pemeriksaan gigi di masa pandemi. (Foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

"Adanya abses gigi atau abses gusi yang memicu munculnya nanah pada gigi atau gusi juga harus segera diobati," tegas Christine.

Untuk pasien yang baru menjalani operasi gigi atau pemeriksaan gigi terkait perawatan kanker, harus rutin memeriksa kebersihan mulutnya karena itu tidak bisa dilakukan secara mandiri.

Dengan kondisi darurat tersebut kamu tetap bisa memeriksakan gigi tapi pastikan semuanya aman. Bagaimana caranya? "Tentu perlu dilihat bagaimana klinik, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan yang menyediakan perawatan gigi menerapkan protokol kesehatan dengan benar dan ketat," ujar Christine.

Ketua PDGI Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM menegaskan bahwa dokter dan perawat gigi harus menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) lengkap saat melakukan praktik. APD lengkap itu terdiri dari kacamata goggle atau pelindung muka (face shield), pelindung rambut (hair cap/nurse cap), masker N-95, sarung tangan bedah karet sekali pakai, pakaian waterproof spunbond dan sepatu karet atau yang ditutup dengan cover disposable berbahan spunbond. (avia)

Baca Juga:

Mengenal Jamur Ajaib yang Berguna Bagi Kesehatan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan