Pakar Gigi: Rontgen Gigi Tak Perlu Lagi Baju Pelindung


Penggunaan baju pelindung kemungkinan akan berlanjut, karena memberikan rasa perlindungan. (Foto: Pexels/Cottonbro Studio)
DUNIA kesehatan gigi memiliki kesimpulan baru. Baju pelindung dari bahan timah yang berat tidak lagi diperlukan selama rontgen gigi rutin.
Demikian hasil kesimpulan studi kelimun radiologi gigi profesional American Academy of Oral and Maxillofacial Radiology yang diterbitkan baru-baru ini di The Journal of American Dental Association.
Potensi paparan bagian tubuh lain terhadap apa yang oleh para ilmuwan sebut sebagai “penyebaran radiasi eksternal” tidak lagi menjadi ancaman kesehatan karena teknologi rontgen gigi modern lebih aman.
Radiografi gigi telah menjadi praktik standar selama sekitar 70 tahun. Rontgen gigi dapat membantu penyedia layanan kesehatan gigi mendeteksi kerusakan gigi, penyakit tulang dan gusi, infeksi, dan tumor.
Para penulis pedoman baru ini meneliti risiko kanker tiroid setelah paparan sinar-X gigi. Juga potensi dampaknya terhadap orang hamil dan bayinya yang belum lahir.
Baca juga:
NASA Temukan Asteroid Bernama Dinky yang Miliki Bulan Sendiri

“Ada banyak bukti dalam literatur ilmiah yang menunjukkan bahwa baju pelindung dan kalung tiroid tidak memberikan manfaat tambahan apa pun,” kata mitra bestari, Aruna Ramesh, DMD, seorang profesor dan dekan bidang akademik di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Tufts, dalam sebuah pernyataan yang diberitakan WebMD (3/11).
"Dosis radiasi yang terpapar pada orang hamil harus 10.000 hingga 30.000 kali lebih tinggi agar berpotensi membahayakan bayi yang belum lahir," ungkap para penulis.
Namun, penggunaan baju pelindung mungkin akan terus berlanjut untuk saat ini, karena memberikan rasa perlindungan kepada pasien gigi.
Baca juga:

“Baju pelindung memainkan peran yang sangat penting dalam psikologi pasien kami,” ujar profesor dan direktur radiologi mulut dan maksilofasial Hugo Campos di Tufts.
Alasan lain mengapa baju pelindung tidak akan ditinggalkan dalam waktu dekat adalah karena undang-undang negara bagian di AS biasanya masih mewajibkan hal tersebut. Proses untuk mengubah persyaratan tersebut agar sesuai rekomendasi baru diperkirakan akan berjalan lambat.
Menghilangkan baju pelindung sebenarnya dapat mengurangi jumlah paparan radiasi yang dialami seseorang. Ini karena kerah baju pelindung tersebut kadang dapat mengganggu pengambilan gambar yang jelas sehingga memerlukan pengambilan gambar kedua. Dengan begitu, ada kemungkinan tambahan paparan radiasi. (aru)
Baca juga:
Mesin Cuci Bukaan Depan dan Bukaan Atas, Mana yang Lebih Baik?
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Lirik Lengkap 'Semua Kan Terjawab' dari GIGI

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
