Pakar Epidemilologi Pastikan Herd Immunity di Indonesia tidak akan Tercapai

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 16 Agustus 2021
Pakar Epidemilologi Pastikan Herd Immunity di Indonesia tidak akan Tercapai

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada peserta vaksinasi massal Dewa United bersama Dinkes DKI Jakarta di Highgrounds Game Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Rabu, (4/8). Foto: MP/Rizki Fitr

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pakar Epidemilologi Universitas Airlangga Surabaya, Windu Purnomo memastikan bahwa target herd immunity yang selama ini digaungkan, dipastikan tidak akan bisa tercapai.

"Dulu masih bisa kita berharap pada herd Immunity. Tapi dilihat kondisi sekarang, sudah dipastikan bahwa Indonesia tidak akan bisa mencapai. Sudah, jangan berharap pada vaksin saja," kata Windu Purnomo saat dikonfirmasi MerahPutih melalui selulernya, Minggu, (15/8).

Baca Juga

DKI Kurang 4 Juta Orang untuk Capai 'Herd Immunity'

"Harus ada kombinasi antara vaksin dan protokol kesehatan. Vaksinasi jangan hanya pada target 70 sampai 80 persen saja. Tapi semuanya. Kalau itu terjadi, baru kita sudah relatif aman. Bukan aman, tapi masih relatif aman," sambungnya.

Dijelaskannya, sebelumnya target herd immunity memang bisa dicapai. Sebab saat itu hanya ada virus COVID-19 dari Wuhan. Namun, lantaran munculnya banyak varian baru corona, khusunya varian delta, maka mustahil bisa mencapai herd immunity.

Oleh sebab itu, lanjut Windu, selain vaksinasi pada semua orang, protokol kesehatan menjadi nomer satu untuk membentengi diri sendiri.

Vaksinator menyuntikkan cairan vaksin Covid-19 Sinovac kepada peserta vaksinasi massal Dewa United bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Highgrounds Game Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Rabu, (4/8/2021). Vaksinasi massal tersebut dilaksanakan pada 4-5 Agustus 2021 dosis pertama dan 8-9 September 2021 dosis kedua. Sebanyak 2000 dosis vaksin Sinovac disediakan untuk masyarakat yang belum melakukan vaksin. Merahputih.com / Rizki Fitrianto
Vaksinator menyuntikkan cairan vaksin Covid-19 Sinovac kepada peserta vaksinasi massal Dewa United bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Highgrounds Game Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Rabu, (4/8/2021). Vaksinasi massal tersebut dilaksanakan pada 4-5 Agustus 2021 dosis pertama dan 8-9 September 2021 dosis kedua. Sebanyak 2000 dosis vaksin Sinovac disediakan untuk masyarakat yang belum melakukan vaksin. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Jika hanya berharap pada vaksin saja, lanjutnya, besar kemungkinan akan bisa berbahaya bagi masyarakat sendiri, apalagi vaksin di Indonesia juga masih berharap pasokan dari negara lain.

"Tiongkok menerapkan lockdown, akhirnya berhasil mengatasi pandemi. Muncul varian baru, akhirnya Lockdown lagi, tetapi itu hanya riak-riak kecil untuk menekan angka kematian. Australia berhasil mengatasi pandemi sebelum ada vaksin, itu juga karena protokol kesehatan yang ketat. Kalau kita sudah terlanjur, maka seluruhnya harus divaksin " kata Windu

Oleh sebab itu, masih kata Windu, ada tiga komponen yang harus dikombinasikan untuk mengatasi pandemi. Selain vaksin kepada seluruh masyakat Indonesia, protokol kesehatan seperti testing, tracing, treatment harus diterapkan.

"Sekali lagi perlu diingat, masyarakat jangan berharap pada herd Imunity. Herd Imunity sudah tidak bisa lagi tercapai. Kalau sekampung sudah vaksin, bukan berarti herd imunity di kampung itu sudah tercapai. Ini bukan hanya di Indonesia saja. Negara lain juga sama," tutupnya. (Budi Lentera/ Surabaya)

Baca Juga

Ayo Vaksin, jadi Jagoan demi Mewujudkan Herd Immunity

#COVID-19 #Kasus Covid #Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Budi Hermawan

IT Lyfe

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Bagikan