Otoritas Iran Berang Twitter Sengaja 'Pelihara' Akun Pembenci Pemerintah
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif (Foto: timesofisrael)
MerahPutih.Com - Pemerintah Iran melalui Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengecam pihak peyedia microblogging Twitter yang sengaja menutup akun asli warga Iran kemudian 'memelihara' akun-akun pembenci pemerintah.
Mohamamad Javad Zarif bahkan menuduh jejaring sosial twitter menghapus akun warga Iran yang 'real' namun membiarkan akun palsu penyebar kebencian terhadap otoritas Iran berkicau di jagat maya.
Sebagaimana diketahui, pada Agustus, Facebook Inc, Twitter Inc dan Alphabet Inc secara bersama menghapus ratusan alamat terkait dugaan gerakan propaganda Iran.
"Halo @Jack. Twitter menutup akun orang asli Iran, (termasuk) para penyiar TV & mahasiswa, untuk konon menjadi bagian dari 'gerakan pengaruh'," kata Zarif di Twitter, kepada CEO Twitter Jack Dorsey, pada Senin (17/9).
"Bagaimana kalau melihat 'bot' sebenarnya di (ibukota Albania) dari) Tirana digunakan untuk menopang propaganda 'perubahan rezim', yang diperintahkan dari (Washington) DC? #YouAreBots," kata Zarif.
Twitter menolak menanggapi ketika dihubungi Reuters di Amerika Serikat.
Sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, media-media Iran menuduh Israel, Arab Saudi, dan kelompok oposisi di pengasingan, termasuk Mujahidin Khalq, yang memiliki beberapa anggota di Albania, berada di belakang gerakan medan sosial dengan menyerukan penggulingan pemerintah.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada bulan ini menuduh Amerika Serikat dan Israel melancarkan perang media guna menakut-nakuti orang Iran, pada saat negara itu menghadapi kesulitan ekonomi setelah negara adidaya itu mengenakan kembali hukuman.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Terus Disorot, LP Sukamiskin Wacanakan Dua Penghuni untuk Satu Sel Besar
Bagikan
Berita Terkait
Cuma Bawa 4 Pemain, Iran tak Gentar Bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025
IAEA Sebut Inspektur Nuklir telah Tinggalkan Iran
Presiden Iran Perintahkan Penghentian Kerja Sama dengan Badan Nuklir PBB IAEA, Buka Peluang Pengayaan Uranium ke Tingkat Senjata
Iran Rilis Korban Tewas Perang 12 Hari 935 Orang, Desak AS dan Israel Bayar Kompensasi
Kepala IAEA Sebut Iran Negara Maju, Serangan AS tak Hilangkan Kemampuan Memperkaya Nuklir
Disebut Coba Nego dengan Iran, Presiden AS Donald Trump Bantah Beri Penawaran
Iran Layangkan Surat Panas, Sebut Israel dan AS Terlibat Kejahatan Perang
Khamenei Sebut AS tak Dapat Apa-Apa dari Serangan terhadap Iran, hanya Menderita Kekalahan Telak
Presiden AS Donlad Trump Sebut Pejabat AS dan Iran akan Berdialog Pekan Depan, Harapkan Gencatan Senjata masih Bertahan
Bantah Donald Trump, Laporan Intelijen Ungkap Serangan AS Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran