Orang Tak Bisa Dipercaya Punya 3 Kebiasaan Menyeramkan
                Kebiasaan orang yang tidak bisa dipercaya. (Foto: Unsplash/@dslr_newb)
MENILAI seseorang bisa dipercaya atau tidak bukanlah hal yang mudah, apalagi pada pertemuan pertama. Meski begitu, bahasa tubuh dan aura yang mereka pancarkan bisa menjadi faktor yang penting. Entah itu seseorang yang kamu kencani, tetangga, teman kantor, atau orang tidak dikenal di jalanan, jika mereka membuat perasaanmu tidak enak, kamu harus mengikuti kata hatimu dan menghindarinya.
"Jika kamu merasa perlu menjauh atau pergi dari seseorang atau suatu hubungan, cobalah ikuti itu," ungkap psikolog berlisensi, Nicole Issa, Psy.D., kepada Bustle. Selalu ikuti instingmu. Jika perlu, hubungi teman atau pihak berwajib untuk mendapatkan bantuan.
Walau enggak semua orang yang memiliki kebiasaan di bawah ini adalah orang yang berbahaya, toxic, atau tidak bisa dipercaya, penting kamu untuk mengetahui hal tersebut. Apa saja?
1. Mereka mengabaikan batasan fisik
Pernah enggak sih kamu merasa seseorang berdiri terlalu dekat denganmu ketika mengantre, atau ada orang yang baru dikenal tetapi sudah sangat touchy alias suka melakukan sentuhan fisik? Jika iya, anggaplah hal tersebut sebagai red flag karena ia telah mengabaikan batasan fisik dan tidak menghargai privasi kamu.
"Beberapa contoh seperti berdiri terlalu dempet, tidak mau menerima jawaban 'tidak', atau bahkan melakukan kegiatan pura-pura polos seperti suka menggelitik kamu walau kamu memaksa untuk berhenti, (merupakan tanda pengabaian fisik)," ungkap Amica Graber, relationship expert pada situs TruthFinder kepada Bustle.
Terkadang, sebagian orang ada yang tidak sadar ketika melakukannya. Namun, ada juga orang-orang berbahaya yang melakukan beberapa hal di atas untuk mengetes kamu dan mengetahui apakah bisa jika ia ingin 'bertindak' lebih jauh.
Baca juga:
2. Mereka tidak mengalihkan pandangan ketika eye contact
Biasanya kita sering mengalami awkward eye contact terhadap orang-orang baru ditemui atau orang tidak dikenal yang berpapasan di jalan. Meski begitu, ada orang yang akan terus beradu mata denganmu dan enggan untuk mengalihkan pandangan. Menurut ahli bahasa tubuh, Patti Wood, MA, orang-orang yang manipulatif, sosiopat, atau narsistik memiliki kebiasaan untuk menatap mata orang lain secara intens.
Biasanya, mereka akan melihat target mereka dengan tatapan yang fokus dan intens untuk menguji batasanmu. "Mereka biasanya melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak nyaman tepat sebelum atau sesudah tatapan menghipnotis itu untuk menguji bagaimana target merespons," jelas Wood.
Baca juga:
Waspada Gaslighting, Taktik manipulatif untuk Memutarbalikkan Fakta
3. Gercep
Orang yang gercep alias gerak cepat, apalagi dalam urusan percintaan, kadang memang bisa membuat kita senang. Rasanya hubunganmu dengannya bisa berkembang dengan cepat, padahal baru berkenalan.
Meski begitu, Issa mengatakan bahwa orang yang gercep bisa membahayakan. "Seringkali, orang yang cenderung menyakiti orang lain akan akrab dengan cepat dan memaksa," ungkapnya. Mereka juga mencoba untuk menumbuhkan false trust (rasa kepercayaan yang palsu).
Jika semuanya terasa sangat cepat atau too good to be true, mungkin kamu harus lebih berhati-hati. (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
                      Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
                      Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
                      YouTube Kini Punya 'P3K Digital', Solusi Bagi Remaja yang Depresi Hingga Anxiety
                      Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
                      The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
                      Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
                      Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
                      Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
                      Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya