Psikologi

Orang Tak Bisa Dipercaya Punya 3 Kebiasaan Menyeramkan

annehsannehs - Selasa, 29 Desember 2020
Orang Tak Bisa Dipercaya Punya 3 Kebiasaan Menyeramkan

Kebiasaan orang yang tidak bisa dipercaya. (Foto: Unsplash/@dslr_newb)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENILAI seseorang bisa dipercaya atau tidak bukanlah hal yang mudah, apalagi pada pertemuan pertama. Meski begitu, bahasa tubuh dan aura yang mereka pancarkan bisa menjadi faktor yang penting. Entah itu seseorang yang kamu kencani, tetangga, teman kantor, atau orang tidak dikenal di jalanan, jika mereka membuat perasaanmu tidak enak, kamu harus mengikuti kata hatimu dan menghindarinya.

"Jika kamu merasa perlu menjauh atau pergi dari seseorang atau suatu hubungan, cobalah ikuti itu," ungkap psikolog berlisensi, Nicole Issa, Psy.D., kepada Bustle. Selalu ikuti instingmu. Jika perlu, hubungi teman atau pihak berwajib untuk mendapatkan bantuan.

Walau enggak semua orang yang memiliki kebiasaan di bawah ini adalah orang yang berbahaya, toxic, atau tidak bisa dipercaya, penting kamu untuk mengetahui hal tersebut. Apa saja?

1. Mereka mengabaikan batasan fisik

Hindari orang-orang yang mengabaikan batasan fisikmu. (Foto Unsplash/@levidjones)
Hindari orang-orang yang mengabaikan batasan fisikmu. (Foto: Unsplash/@levidjones)

Pernah enggak sih kamu merasa seseorang berdiri terlalu dekat denganmu ketika mengantre, atau ada orang yang baru dikenal tetapi sudah sangat touchy alias suka melakukan sentuhan fisik? Jika iya, anggaplah hal tersebut sebagai red flag karena ia telah mengabaikan batasan fisik dan tidak menghargai privasi kamu.

"Beberapa contoh seperti berdiri terlalu dempet, tidak mau menerima jawaban 'tidak', atau bahkan melakukan kegiatan pura-pura polos seperti suka menggelitik kamu walau kamu memaksa untuk berhenti, (merupakan tanda pengabaian fisik)," ungkap Amica Graber, relationship expert pada situs TruthFinder kepada Bustle.

Terkadang, sebagian orang ada yang tidak sadar ketika melakukannya. Namun, ada juga orang-orang berbahaya yang melakukan beberapa hal di atas untuk mengetes kamu dan mengetahui apakah bisa jika ia ingin 'bertindak' lebih jauh.

Baca juga:

Intip 3 Tren Pakaian 2021 Untuk Inspirasi OOTD

2. Mereka tidak mengalihkan pandangan ketika eye contact

Lebih baik alihkan pandangan saja.  (Foto unsplash/@kris_ricepees)
Lebih baik alihkan pandangan saja. (Foto unsplash/@kris_ricepees)

Biasanya kita sering mengalami awkward eye contact terhadap orang-orang baru ditemui atau orang tidak dikenal yang berpapasan di jalan. Meski begitu, ada orang yang akan terus beradu mata denganmu dan enggan untuk mengalihkan pandangan. Menurut ahli bahasa tubuh, Patti Wood, MA, orang-orang yang manipulatif, sosiopat, atau narsistik memiliki kebiasaan untuk menatap mata orang lain secara intens.

Biasanya, mereka akan melihat target mereka dengan tatapan yang fokus dan intens untuk menguji batasanmu. "Mereka biasanya melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak nyaman tepat sebelum atau sesudah tatapan menghipnotis itu untuk menguji bagaimana target merespons," jelas Wood.

Baca juga:

Waspada Gaslighting, Taktik manipulatif untuk Memutarbalikkan Fakta

3. Gercep

Jangan tergiur hubungan yang too good to be true. (Foto Pexels/Trinity Kubassek)
Jangan tergiur hubungan yang too good to be true. (Foto: Pexels/Trinity Kubassek)

Orang yang gercep alias gerak cepat, apalagi dalam urusan percintaan, kadang memang bisa membuat kita senang. Rasanya hubunganmu dengannya bisa berkembang dengan cepat, padahal baru berkenalan.

Meski begitu, Issa mengatakan bahwa orang yang gercep bisa membahayakan. "Seringkali, orang yang cenderung menyakiti orang lain akan akrab dengan cepat dan memaksa," ungkapnya. Mereka juga mencoba untuk menumbuhkan false trust (rasa kepercayaan yang palsu).

Jika semuanya terasa sangat cepat atau too good to be true, mungkin kamu harus lebih berhati-hati. (shn)

Baca juga:

3 Hal yang Tidak Perlu Dibicarakan ke Pacar

#Kesehatan Mental #Psikologi #Psikolog
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Lifestyle
YouTube Kini Punya 'P3K Digital', Solusi Bagi Remaja yang Depresi Hingga Anxiety
YouTube telah menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi nirlaba
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
YouTube Kini Punya 'P3K Digital', Solusi Bagi Remaja yang Depresi Hingga Anxiety
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Bagikan