Olahraga Malam Hari Baik untuk Orang Obesitas


Olahraga malam hari kurangi risiko penyakit jantung. (Foto: Unsplash/Oxana Melis)
Merahputih.com - Menurut penelitian baru yang dipublikasikan jurnal Diabetes Care pada 10 April 2024, berolahraga pada malam hari mungkin lebih bermanfaat bagi orang dengan obesitas dan diabetes melitus tipe dua.
Dalam studi yang melibatkan hampir 30 ribu peserta, mereka yang melakukan sebagian besar latihan aerobik mereka antara pukul 6 sore hingga tengah malam memiliki risiko penyakit jantung dan kematian dini yang paling rendah.
Baca juga:
Cegah Obesitas dengan Mindful Eating
Penulis studi Emmanuel Stamatakis dari University of Sydney menyatakan bahwa meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, hasil ini menunjukkan bahwa waktu aktivitas fisik dapat menjadi bagian penting dari rekomendasi untuk manajemen obesitas dan diabetes tipe dua.
Ahli juga menyoroti olahraga adalah ide bagus yang kapanpun bisa dilakukan. Matthew Freeby dari UCLA Health menyatakan bahwa meskipun olahraga pada malam hari mungkin merupakan pilihan terbaik dalam kondisi ideal, manfaat masih bisa didapatkan dari olahraga kapanpun dalam sehari.
Baca juga:
Cek Obesitas Minimal Dilakukan Satu Tahun Satu Kali
Studi ini melibatkan hampir 30 ribu orang dengan obesitas, di antaranya sekitar 10 persen juga menderita diabetes melitus tipe dua. Peserta menggunakan akselerometer pergelangan tangan selama seminggu untuk melacak aktivitas fisik mereka.
Hasilnya menunjukkan berolahraga pada malam hari terkait dengan risiko kematian dan penyakit jantung yang lebih rendah, terutama bagi mereka dengan obesitas dan diabetes tipe dua.
Baca juga:
Tidur Siang Terlalu Lama Berisiko Obesitas-Hipertensi
Meski temuan ini menarik, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara olahraga malam hari dan penurunan risiko kematian serta penyakit jantung.
Para ahli juga tidak yakin dengan pasti mengapa olahraga pada malam hari terkait dengan manfaat ini, tetapi mereka menduga aktivitas fisik pada malam hari dapat menghasilkan penurunan kadar glukosa di pagi hari, yang menguntungkan secara metabolik. (waf)
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
