Ogah Kembali Terjadi Bandung Lautan Sampah, Sampah Wajib Berkurang 24 Persen


Sampah di TPA. (Foto: MP/ Rizky)
MerahPutih.com - Sampah menjadi salah satu masalah perkotaan yang harus ditangani secara serius. Kalau Kota Bandung tidak bisa mengurangi sampah maka potensi kota lautan sampah bisa saja terjadi lagi.
Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk mencapai 2,5 juta jiwa, permasalahan sampah di Kota Bandung masih belum menemukan solusi maksimal.
Baca Juga:
Hewan Maggot Diharapkan Bisa Ikut Membantu Penanganan Sampah di Jawa Barat
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mencatat, setiap hari jumlah timbulan sampah mencapai 1.600 ton per hari. Dengan rincian 82 persennya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Kepala Seksi Kerja Sama Teknis Operasional DLHK Kota Bandung, Deti Yulianti mengaku, berusaha agar jumlah sampah yang diangkut ke TPA semakin kecil. Targetnya, tahun 2022, sampah terbuang ke TPA sebanyak 70 persen dari total sampah yang ada.
Ia menerangkan, kondisi TPA Sarimukti yang sudah tidak lagi memiliki kapasitas untuk menampung sampah. Sehingga nantinya sampah akan di angkut ke TPPAS Legok Nangka. Di sana, Kota Bandung dituntut untuk mengurangi pengangkutan sampah sebanyak 24 persen.
"Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, minimal turun dari 80 ke 70 persen caranya lewat sampah yang diolah dan mengembangkan kawasan bebas sampah skala kelurahan," ungkapnya. dalam Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika, Kamis 25 November 2021.
Deti menuturkan, saat ini penanganan sampah di Kota Bandung terdiri dari penyapuan jalan, pengangkutan sampah ke TPA, serta pemilahan dan pengolahan sampah di sumber sampah maupun di Tempat Penampungan Sementara (TPS).
"Sekarang sudah ada 60 RW yang melakukan sistem pemilahan sampah, tapi kita masih punya PR banyak sekali," terangnya.
Baca Juga:
Budayakan Membersihkan Sampah Sendiri Setelah Nonton Bioskop
Di tahun 2022 DLHK Kota Bandung akan kembali melanjutkan program-program yang tertunda akibat pandemi COVID-19. Seperti membangkitkan kembali Bank Sampah yang kemarin sempat terhenti dan mendorong kawasan bebas sampah (KBS) hadir di 60 kelurahan.
"Kita mendorong tahun depan agar setiap kelurahan minimal 40 persen kelurahan kawasan bebas sampah dengan ketaatan milah sampah 60 persen," tuturnya.
DLHK akan terus berupaya mengubah perilaku masyarakat untuk mau memilah sampah mulai dari pintu rumahnya. Sebab permasalahan sampah bukan hanya tanggungjawab DLHK, tetapi semua masyarakat.
"Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, kita dorong juga perubahan prilaku masyarakat untuk tidak menggunakan barang sekali pakai seperti kantong plastik, botol minuman," ujarnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Citarum Belum Bebas Sampah, Bandung Dapat Bantuan Mesin Pengolah
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan

Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga

Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan

Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta

Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah

Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung

Menteri LH Resmikan Waste Crisis Center, untuk Atasi Darurat Sampah Nasional

Diajak Keliling RDF Plant Rorotan, Warga JGC Harap Tak Lagi Keluar Asap dan Bau Sampah Menyengat

RDF Plant Rorotan Jakarta Siap Beroperasi dengan 3 Alat Tambahan Canggih, Bau Sampah Auto Minggat

Pemprov Jakarta Larang Sampah Kawasan PIK Masuk Bantargebang, Ingatkan Ada Sanksi
