Kesehatan

Obat Tetes Mata tak Sembuhkan Katarak

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 19 Desember 2024
Obat Tetes Mata tak Sembuhkan Katarak

Katarak dapat menyebabkan seseorang kehilangan penglihatan secara permanen. (Foto: Freepik/Freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - MENYEMBUHKAN katarak tak semudah meneteskan obat mata. Anggapan bahwa obat tetes mata bisa menyembuhkan katarak ternyata keliru. Sayangnya, mitos tersebut cukup populer di masyarakat.

Katarak merupakan salah satu gangguan mata yang paling umum, terutama pada orang lanjut usia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diperkirakan, ada sekitar 1,3 juta penduduk Indonesia yang buta karena katarak. “Mata katarak yakni kondisi saat lensa mata menjadi keruh dan menghalangi cahaya yang masuk ke retina, menyebabkan penglihatan menjadi buram atau kabur. Lensa mata yang sehat biasanya bening, sehingga memungkinkan kita untuk melihat dengan jelas,” kata Dr Kevin, SpM, dokter spesialis mata dari KMN Eyecare dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com.

Menurutnya, seiring berjalannya waktu, protein pada lensa mata bisa menggumpal sehingga lensa menjadi keruh. Katarak sering kali berkembang secara perlahan. Akibatnya, penderita mungkin tidak langsung menyadari bahwa penglihatan mereka lambat laun semakin kabur. Katarak yang tidak segera diobati akan menyebabkan kebutaan permanen.

Dalam pengobatan katarak, banyak orang percaya bahwa obat tetes mata tertentu dapat menyembuhkan mata katarak. Berbagai obat hingga ramuan dijual di pasaran dengan klaim mampu mengatasi katarak yang menyerang penglihatan. Faktanya, hingga saat ini tidak ada satu pun obat tetes mata yang mampu mengatasi katarak.

Baca juga:

5 Kebiasaan Sederhana ini Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mata



Katarak terjadi karena lensa mata yang awalnya bening menjadi keruh akibat penggumpalan protein di dalam lensa mata. Kondisi ini bersifat fisik, sehingga tidak bisa diatasi hanya dengan menggunakan obat tetes mata. Meski ada beberapa produk tetes mata yang diklaim bisa memperbaiki kondisi mata, pada kenyataannya produk tersebut hanya membantu meredakan gejala ringan seperti iritasi, bukan menyembuhkan katarak itu sendiri.

Selain obat tetes mata, minuman herbal juga kerap diklaim sebagai solusi untuk katarak. Sayangnya, belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan efektivitas minuman herbal dalam mengobati katarak.

Penggunaan obat tetes mata untuk mengatasi mata katarak bahkan disebut bisa memperburuk kondisi karena tidak akan memperbaiki penglihatan akibat lensa mata yang keruh.

“Satu-satunya pengobatan yang efektif dan diakui untuk mengatasi katarak ialah operasi katarak. Dengan tindakan itu, lensa yang keruh diganti dengan lensa intraokular (IOL). Setelah penggantian lensa, kualitas penglihatan pengidapnya akan kembali jernih,” jelas Kevin.

Mata katarak yang dibiarkan tanpa operasi dapat menyebabkan kebutaan permanen atau bahan komplikasi lain yang lebih serius. Itulah sebabnya, jika kamu mengalami katarak, penting untuk segera mempertimbangkan operasi agar kualitas hidupmu tidak terganggu.(*)

Baca juga:

Merokok Tingkatkan Risiko Katarak yang Berujung Kebutaan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan