Nurhasan Ke Anaknya: Kalau Ayah Koruptor, Tak Mungkin Kita Tinggal di Rumah Bocor

Staf DPP PDIP, Nurhasan (MP/Ponco)
MerahPutih.com - Kesaksian Nurhasan, seorang staf di DPP PDIP yang diperiksa KPK terkait kasus dugaan suap Harun Masiku, membuka tabir dampak psikologis mendalam yang dialami keluarganya akibat penyidikan tersebut.
Di hadapan hakim di sidang pengadilan PN Tipikor Jakarta, Kamis (8/5/2025), Nurhasan menceritakan bagaimana stigma 'anak koruptor' membuat putranya yang masih SMP menolak mengaji, sementara istrinya terus dihantui rasa malu akibat gunjingan tetangga setelah kedatangan petugas KPK ke rumah mereka.
Baca juga:
Mencari Harun Masiku di Rumah 3x3 Meter, Nurhasan: KPK Kan Canggih, Kok Nanya ke Saya?
Nurhasan menceritakan sebelumnya bagaimana kediamannya yang seluas 3 x 3 meter didatangi oleh petugas KPK untuk mencari Harun Masiku, yang dikenal publik sebagai tersangka kasus suap atau korupsi.
Kehadiran petugas KPK membuat para tetangga sekitar tahu, baik orang dewasa hingga anak-anak dan mengira Nurhasan yang dituduhkan jadi bagian dari Hasto Kristiyanto yang terlibat kasus korupsi Harun Masiku.
“Nah, ini saya ngenes saya. Anak saya pas mau berangkat ngaji yang kecil itu salim sama penyidik KPK. Nah, anak saya yang SMP sudah ngerti lah. Saya tanya kenapa kamu enggak ngaji? Istri saya masih nangis. Enggak mau Yah, aku malu ayah korupsi. Saya jadi pengen nangis. Saya bilang gini ke anak saya, ‘Ngapain kamu malu, ayah enggak korupsi kok. Kalau ayah korupsi kita enggak tinggal di sini. Rumah kita begini, kalau hujan bocor bahkan ayah bayar pajak.’,” urai Nurhasan.
“Istri saya sampai pulang dari KPK itu nangis terus. Beban, merasa malu sama banyak tetangga. Namanya tetangga, Pak, yang enggak tahu sok-sok tahu.,” tambahnya.
Baca juga:
Fakta Sidang Hasto: Harun Masiku Titip Tas dan Koper ke Kusnadi untuk Donny Tri-Saeful Bahri
Dalam kesaksiannya, Nurhasan juga menyoroti tindakan sejumlah petugas KPK yang dinilai tidak profesional dan cenderung intimidatif saat melakukan penggeledahan di rumahnya yang berukuran 3x3 meter.
Dua orang petugas KPK dengan nada tinggi memaksa masuk ke rumahnya dan menanyakan keberadaan Harun Masiku.
"Saya bilang, 'KPK kan canggih, nyari dia (Harun) masa nanya ke saya?," kata Nurhasan. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Ribka Tjiptaning: Kematian Raya Akibat Cacingan Akut Jadi Tamparan Keras untuk Pemerintah

Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan

Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen

Deretan Buronan Dipajang Dalam Paparan Kinerja KPK Semester I 2025

PDIP Beri Dukungan Penuh Tapi Ogah Gabung Pemerintah, Prabowo Butuh 'Second Opinion'

Terungkap! Ini Alasan PDIP Pilih Jadi Mitra Sekaligus Sparring Partner Pemerintah

Amnesti Prabowo Jadi Bukti, Kasus Hasto Sejak Awal Cuma Kriminalisasi Politik?

Puan: Soliditas di Bawah Kepemimpinan Megawati Jadi Kunci Kekuatan PDIP

Buka Bimtek di Bali, Puan: PDIP Harus Makin Dekat dengan Wong Cilik dan Anak Muda

PDIP Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kerusuhan 27 Juli: Rakyat Kecil Bangkit Lawan Penindasan
