Nuning: Pembakaran Bendera PDIP Jadi Embrio Perpecahan Bangsa, Harus Diusut Tuntas!

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 26 Juni 2020
Nuning: Pembakaran Bendera PDIP Jadi Embrio Perpecahan Bangsa, Harus Diusut Tuntas!

Susaningtyas Kertopati

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menilai aksi pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), bisa menjadi embrio perpecahan bangsa.

Perempuan yang akrab disapa Nuning itu mendesak aparat kepolisian untuk memproses hukum secara tuntas, baik pelaku di lapangan maupun dalang di balik aksi pembakaran bendera tersebut.

Baca Juga

Ganjar: PDIP Bukan PKI

"Ini bisa jadi embrio perpecahan bangsa dan awal keterpurukan bangsa negara. Kita harus bersama-sama hentikan ini. Bukan membela PDIP semata tapi untuk hal lebih besar, yaitu keutuhan NKRI negara kita tercinta," kata Nuning kepada MerahPutih.com, Jumat (26/6).

Nuning yang pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi PDIP periode 1999-2004 itu mengaku hatinya ikut terluka melihat bendera partai berlambang banteng moncong putih itu dibakar dan diinjak-injak oleh pihak yang memiliki tujuan politik tertentu.

"Bagaimana tidak saya bersama Ibu Megawati Sukarnoputri dan kader PDIP senior lain sejak tahun 1996 berjuang bersama membangun sebuah Parpol yang bernama PDI Perjuangan dengan peluh,air mata serta penuh resiko hidup dan mati," ujarnya.

Susaningtyas Kertopati

"Bayangkan saya pernah menggigil ketakutan saat ikut Ibu Megawati dikarantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, diawasi setiap gerak oleh Pemerintah Orde Baru, suasana mencekam saat itu tidak bisa kulupakan," sambung Nuning.

Karena itu, meskipun kini sudah bukan lagi anggota PDIP, Nuning tetap merasa sedih dan marah melihat aksi pembakaran bendera partai itu. Menurut Nuning, kejadian itu tidak bisa dibenarkan apa pun alasannya, belum lagi ada unsur pelanggaran hukum dalam aksi tersebut.

Nuning pun mengingatkan, semarah dan sebenci apapun kita pada situasi politik negeri kita, jangan pernah kita menghina simbol yang paling hakiki milik pihak manapun seperti sebuah bendera partai.

"Melakukan demo plus melakukan hal anarkis di saat pandemi COVID-19 saat ini tanpa terapkan protokol kesehatan itu konyol namanya. Lebih konyol lagi mereka yang mengerahkan demo tersebut, tidak berperikemanusiaan karena membiarkan orang lain berdesakan menyongsong ajal tiba akibat tertular virus Corona," tegas dia.

Sekretaris Fraksi PDIP pertama di DPR itu mengimbau, jika tidak setuju dengan suatu hal maka sebaiknya menempuh jalur hukum, cara yang lebih mencerminkan kita sebagai bangsa besar yang berbudaya serta berakhlak baik dan santun.

"Pancasila pun menuntun kita untuk bermusyawarah dan mufakat. Ini penting agar bangsa ini tidak punah karena perang saudara akibat adu domba," imbuhnya.

Nuning mengatakan upaya mendelegitimasi PDIP sebagai partai nasional besar pasti ada dan biarkan itu menjadi urusan PDIP. Tetapi, perang kognitif yang ditimbulkan atas upaya tersebut bisa menjalar ke mana-mana yang jadi urusan kita semua.

"Ayo kita tetap cintai Indonesia, Pancasila, UUD45 dengan setia dan beradab. Ayo kita lawan pihak yang ingin merusaknya. Merdekaa!!," kata Nuning.

Baca Juga

Novel Bamukmin: PDIP Gak Usah Lebay

Untuk diketahui, bendera PDIP dibakar saat aksi unjuk rasa menolak rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan Gedung DPR, Rabu (24/). Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan massa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak NKRI).

Adapun sejumlah ormas yang tercatat masuk dalam aliansi tersebut antara lain Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF). (Pon)

#PDIP #Susaningtyas Kertopati
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Indonesia
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Peringatan Hari Santri 2025 dimaknai PDIP sebagai momentum untuk membangkitkan kekuatan moral dan rasa percaya diri bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Indonesia
Ketua Fraksi PDIP: Pemerintahan Prabowo-Gibran Menuju Sosialisme ala Indonesia
Perlu perbaikan di level pelaksana kebijakan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Ketua Fraksi PDIP: Pemerintahan Prabowo-Gibran Menuju Sosialisme ala Indonesia
Indonesia
Jadi Ketua DPD PSI Solo, Astrid Widayani Ditargetkan Kuasai Kandang Banteng
Ketua sebelumnya Tri Mardiyanto kini menjabat sebagai Bendahara di kepengurusan DPD PSI Solo periode 2025-2030.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Jadi Ketua DPD PSI Solo, Astrid Widayani Ditargetkan Kuasai Kandang Banteng
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P
Presiden tidak memiliki kewenangan untuk memecat anggota DPR.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P
Indonesia
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Tantangan global terkait pangan dan perubahan iklim akan mendorong kelahiran petani-petani muda di Indonesia.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Indonesia
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Banyak petani awalnya ragu bahkan kehilangan rasa percaya diri.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Indonesia
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menekankan pangan merupakan soal kemanusiaan sekaligus kedaulatan bangsa.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Indonesia
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Mengutip pernyataan penting dari Bung Karno soal pangan sebagai penyangga tatanan negara.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Indonesia
Jungkir Balik Nasib Wahyudin Moridu setelah Dipecat, Gagal Rampok Duit Negara Malah Jualan Es Batu
Wahyudin mengaku pasrah dengan keputusan partai dan lembaga legislatif.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Jungkir Balik Nasib Wahyudin Moridu setelah Dipecat, Gagal Rampok Duit Negara Malah Jualan Es Batu
Bagikan