Nilai Impor Indonesia Anjlok 19,40 Persen di Bulan Juni 2023


Sekretariat Utama BPS Atqo Mardiyanto melalui daring Youtube BPS, pada Senin (17/7). (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai impor Indonesia pada bulan Juni 2023 yang alami anjlok. Nilai impor Juni mencapai US$ 17,15 miliar atau turun 19,40 persen (month to month/mtm) dibandingkan Mei 2023 yang tercatat US$ 21,28 miliar.
Sementara jika dibandingkan pada Juni 2022, kinerja impor bulan ini tercatat turun sebesar 18,35 persen.
Baca Juga:
BPS Rilis Penduduk Miskin di Indonesia Sebanyak 25,9 Juta Orang
"Penurunan impor secara nilai terjadi pada kelompok migas dan nonmigas," kata Sekretariat Utama BPS Atqo Mardiyanto melalui daring Youtube BPS, pada Senin (17/7).
Nilai impor migas selama Juni 2023 tercatat US$ 2,22 miliar turun 29,12 persen dibanding Mei 2023. Sedangkan nilai impor nonmigas Juni 2023 sebesar US$ 14,93 miliar turun 17,73 persen dibandingkan Mei 2023 yang tercatat US$ 18,14 miliar.
Untuk penggunaanya, impor barang konsumsi mengalami penurunan 23,33 persen mencapai US$ 1,59 miliar per Juni 2023, turun dari bulan Mei US$ 2,07 miliar dan tahun 2022 yang mencapai US$ 1,70 miliar.
"Ini didorong oleh penurunan komoditas mesin dan perlengkapan elektronik dan bagiannya, kendaraan dan bagiannya, serta gula dan kembang gula," urainya.
Baca Juga:
BPS Proyeksikan Perlambatan Ekonomi Global Masih Terjadi Hingga 2024
Sementara itu, impor bahan baku mengalami penurunan sebesar 19,24 persen, menjadi US$ 12,36 miliar dari bulan sebelumnya sebesar US$ 15,31 miliar dan turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 16,23 miliar.
"Penurunan ini didorong oleh penurunan impor komoditas bahan bakar mineral, mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya," tuturnya.
Sementara impor barang modal alami penurunan 17,97 persen menjadi US$ 3,20 miliar per Juni 2023, dari US 390 miliar per Mei 2023. Tetapi meningkat dari US$ 3,08 miliar pada periode yang sama 2022. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan

Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’

Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis

Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi

Kedaulatan Pangan Indonesia di Ujung Tanduk, Pemerintah Didorong Jadikan Singkong Komoditas Strategis Nasional

Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
