Headline

Nenek Moyang Manusia Indonesia Sama-Sama Berasal dari Afrika

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 08 Oktober 2017
Nenek Moyang Manusia Indonesia Sama-Sama Berasal dari Afrika

Suasana diskusi di Gedung Kerta Niaga Kota Tua, Jakarta (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Manusia Indonesia pada dasarnya berasal dari nenek moyang yang sama. Namun dalam perjalanan sejarah dan evolusi budaya terjadi percampuran dengan pelbagai gen.

Asul-usul nenek moyang manusia Indonesia itu terungkap dalam diskusi yang bertajuk “Pentingnya Keragaman Untuk Persatuan Bangsa” di Jakarta, Minggu (8/10).

Dalam diskusi yang menghadirkan empat narasumber yang berbeda itu merupakan rangkaian dari Festival Keragaman Nusantara di Kota Tua, Jakarta.

Diskusi yang berlangsung di Gedung Kerta Niaga tersebut mengetengahkan bahwa Indonesia penting untuk selalu menjunjung tinggi persatuan agar kokoh menghadapi segala tantangan.

Sebanyak empat narasumber dengan berbagai profesi berbeda menjadi pembicara. Mereka adalah Sarwono Kusumatmadja (penasehat Menteri LHK), Herawati Supolo Sudoyo (peneliti Lembaga Eijkman), Bambang Harymurti (Komisaris Tempo Inti Media), dan Saraswati Putri (Dosen Filsafat UI).

Pada kesempatan itu mereka memaparkan beberapa hal tentang penting keragaman sebagai dasar dari persatuan. Seperti Herawati yang mengatakan bahwa setiap orang Indonesia berasal dari nenek moyang yang sama.

"Hasil DNA ku,moyangku dari garis ibu adalah sorang perempuan yang dapat ditelusuri di Afrika. Manusia Indonesia ialah campuran beragam genetika. Dan semuanya pada dasarnya berasal dari Afrika," ujarnya.

Menurut Herawati suku Indonesia memang beragam. Akan tetapi, setiap orang Indonesia tetap memiliki keturunan dari Afrika.

Pada kesempatan yang sama, Bambang Harymurti mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekuatan persatuan dari bahasa yang dipakai. Walau berbeda suku, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa yang satu.

"Kita berbeda tapi memiliki satu bahasa yang sama, bahasa indonesia," timpalnya.

Narasumber lain Sarwono Kusumaatmadja berpendapat bahwa Indonesia butuh kesamaan persepsi untuk memperkuat persatuan. Persepsi itu mengenai tentang keinginan untuk bertahan hidup.

"Jadi jika Orang Indonesia mau kerjasama. Kita harus memperkuat persepsi survival kita terletak dari persatuan dan keragaman," kata Sarwono.

Diskusi tersebut berlangsung sekitar dua jam. Aktris peran Olga Lydia menjadi moderator pada acara diskusi tersebut. Mari kita cintai keragaman Indonesia agar memiliki persatuan yang kuat.(Ikh)

#Festival Kebudayaan #Kota Tua #Olga Lydia #NKRI
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Kota Tua Harus Sudah 'Glowing' Sebelum 2029, Rano Karno Bentuk Lembaga Teknis Khusus
Demi menjamin keberlanjutan proyek, Wagub Rano berencana membentuk sebuah lembaga teknis khusus
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 Desember 2025
Kota Tua Harus Sudah 'Glowing' Sebelum 2029, Rano Karno Bentuk Lembaga Teknis Khusus
Indonesia
Renovasi Kota Tua Ditarget Rampung sebelum MRT Beroperasi 2029
Pemprov DKI berharap Kota Tua tampil lebih tertata, nyaman, dan mampu menyambut era baru transportasi Jakarta dengan wajah yang lebih siap dan membanggakan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 November 2025
Renovasi Kota Tua Ditarget Rampung sebelum MRT Beroperasi 2029
Indonesia
Pramono Ngotot 2 Proyek di Jakarta Harus Masuk Proyek Srategis Nasional, Ini Alasanya
Dalam revitalisasi kawasan Kota Tua, Pemprov DKI akan melakukan pekerjaan infrastruktur dasar, seperti pedestrian, perbaikan jalan, dan normalisasi sungai yang dimulai pada 2026. Sedangkan, aset yang berada di bawah pengelolaan Danantara juga akan dilakukan perbaikan oleh pemerintah pusat.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
Pramono Ngotot 2 Proyek di Jakarta Harus Masuk Proyek Srategis Nasional, Ini Alasanya
Indonesia
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Pemerintah DKI Jakarta akan menggandeng seniman-seniman dari kampus IKJ untuk menunjukan keahliannya di panggang Kota Tua.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Indonesia
Ini Alasan Gubernur Pramono Mau Pindahkan Kampus IKJ dari TIM ke Kota Tua
Kehadiran mahasiswa IKJ akan menjadi penggerak utama dalam menghidupkan Kota Tua.
Wisnu Cipto - Senin, 20 Oktober 2025
Ini Alasan Gubernur Pramono Mau Pindahkan Kampus IKJ dari TIM ke Kota Tua
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu
Prabowo yakin Indonesia bisa tumbuh kuat jika bersih dari korupsi, manipulasi, dan penipuan
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Ingatkan Pancasila Bukan Slogan, Prabowo Imbau Pejabat: Jangan Anggap NKRI Bisa Ditipu
Indonesia
Rindu Keluarga, Bos OPM Yeremias Foumair Pilih Kembali Setia ke NKRI
Yeremias selalu dihantui rasa takut, khawatir, dan penuh penderitaan saat hidup di tengah hutan sebagai OPM.
Wisnu Cipto - Kamis, 15 Mei 2025
Rindu Keluarga,  Bos OPM Yeremias Foumair Pilih Kembali Setia ke NKRI
Indonesia
Mosi Integral Natsir Jadi Pertimbangan Jadikan 3 April Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia
Natsir mengajukan mosi yang bertujuan untuk mengusulkan agar negara-negara bagian dalam RIS kembali bersatu menjadi NKRI.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 20 April 2025
Mosi Integral Natsir Jadi Pertimbangan Jadikan 3 April Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia
Berlaku Sampai 20 Mei, 5 Poin Rekayasa Lalu Lintas Kota Tua Imbas Proyek MRT
Rekayasa lalu lintas ini berlaku sejak Sabtu 15 februari lalu hingga 20 Mei mendatang.
Wisnu Cipto - Senin, 17 Februari 2025
Berlaku Sampai 20 Mei, 5 Poin Rekayasa Lalu Lintas Kota Tua Imbas Proyek MRT
Bagikan