Negara Salurkan Rp 354,09 Buat Kebutuhan Hidup Anak Yatim Piatu, Diberikan ke Anak di Bawah 18 Tahun


Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Instagram/@smindrawati)
MerahPutih.com - Kementerian Keuangan telah menyalurkan belanja bantuan sosial (bansos) senilai Rp 48,8 triliun per 31 Mei 2025, setara 32,6 persen dari target APBN.
Rinciannya, penyaluran bansos sembako telah mencapai Rp20,26 triliun yang diterima oleh 18,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) per 9 Juli 2025, setara 97,22 persen dari target 18,8 juta KPM.
Di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan sebanyak Rp 354,09 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disalurkan untuk mendukung kelangsungan hidup anak yatim piatu, melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial Anak Yatim Piatu (Atensi Yapi).
"Hingga 30 Juni 2025 tercatat sudah 134.718 orang menerima manfaat Program Atensi Yapi," kata Menkeu Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati di Jakarta, Selasa (12/3).
Baca juga:
Jaringan Panti Yatim Piatu Berbasis Blockchain Diperkenalkan
Menkeu menjelaskan, anggaran disalurkan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada Kementerian Sosial (Kemensos), tepatnya Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, yang kemudian dilaksanakan melalui Program Atensi Yapi.
Sasaran Program Atensi Yapi adalah anak-anak usia di bawah 18 tahun yang berstatus yatim, piatu, atau yatim piatu.
Dengan adanya bantuan sosial Atensi Yapi, diharapkan anak-anak dapat mencapai keberfungsian sosial individu, memenuhi kebutuhan dan hak dasar, melaksanakan tugas dan peranan sosial, mengatasi masalah dalam kehidupan, dan mampu mengembangkan potensi diri.
Sri Mulyani menyatakan, APBN bukan sekadar angka, tetapi wujud kepedulian. Program Atensi Yapi pun dikatakan sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam mendukung pemenuhan nutrisi, vitamin, dan gizi bagi anak-anak yatim piatu.
“Kita ingin mereka dapat mengembangkan potensi diri dan mewujudkan cita-citanya. APBN akan terus bekerja melindungi kelompok yang rentan,” ujar Menkeu Sri Mulyani. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Menteri Purbaya Tegaskan tak Ada Silang Pendapat soal Pembangunan Kilang Minyak

Muhaimin Ingin Sekolah Umum Contoh Sekolah Rakyat, Memetakan Talenta

Curhat Pertamina Pilih Impor di Banding Bangung Kilang, Purbaya Ngaku Tak Ada Silang Pendapat

Menkeu Kesal Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak Baru, Lebih Suka Impor Dari Singapura

Presiden Prabowo Pantau Kinerja Menkeu Purbaya Lewat Konten TikTok

Menkeu Ogah Hanya Jadi Juru Bayar ke Pertamina, Impor Minyak Bikin Subsidi Energi Terus Meningkat

Dikritik Organisasi Masyarakat Sipil Karena Tidak Naikkan Cukai Rokok, Menkeu Santai

DPR Soroti Rencana Penutupan 7 Sekolah di Aceh Barat, Khawatir Hak Pendidikan Anak Terancam

Menkeu Tunda Penunjukan E-Commerce Untuk Memungut Pajak Penghasilan 22 dari Pedagang

84 Dari 200 Penunggak Pajak Sudah Bayar Dengan Total Rp 5,1 Triliun, Sisanya Terus Dikejar
