Negara-negara G7 Beri Pinjaman USD 50 Miliar untuk Ukraina


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (ANTARA/Anadolu)
MerahPutih.com - Negara-negara G7 telah menyetujui kesepakatan pinjaman senilai USD 50 miliar atau setara dengan Rp 814 triliun untuk mendanai Ukraina melalui keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni saat menghadiri pertemuan KTT G7 di negaranya.
“Saya mengonfirmasi kepada Anda bahwa kami telah mencapai kesepakatan politik untuk memberikan dukungan keuangan tambahan kepada Ukraina sekitar USD 50 miliar pada akhir tahun ini,” kata Meloni, yang menjadi tuan rumah G7 tahun ini, Kamis (13/6) seperti dikutip dari Al Jazeera.
Dalam kesempatan tersebut, Zelenskyy berterima kasih kepada para pemimpin atas dukungan mereka. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan pertahanan dan rekonstruksi meskipun ia menegaskan saat ini butuh banyak senjata untuk tentaranya.
Baca juga:
Zelenskyy Punya Cara Sendiri untuk Akhiri Perang Ukraina-Rusia
Rencana G7 untuk Ukraina didasarkan pada pinjaman multi-tahun yang memanfaatkan keuntungan sekitar USD 300 miliar dari dana Rusia yang disita.
Namun masalahnya bisa jadi rumit, karena jika suatu saat aset-aset Rusia dicairkan, maka keuntungan yang diperoleh tidak lagi dapat digunakan untuk melunasi pinjaman.
Setiap negara G7 akan berkontribusi pada paket pinjaman tersebut kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
“Semua G7 berkontribusi terhadap pinjaman ini. Ini adalah keuntungan tak terduga dari aset-aset Rusia yang tidak bergerak di Eropa yang akan bermanfaat bagi hal ini,” kata von der Leyen kepada wartawan di sela-sela KTT G7.
Baca juga:
Prabowo Laporkan Langkah Indonesia Dorong Gencatan Senjata Ukraina-Rusia
“Para menteri keuangan sekarang sedang membahas rinciannya, misalnya topik hambatan yang diperlukan dan akan mengklarifikasi hal ini sesegera mungkin.”
Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner memuji persatuan setelah perjanjian tersebut.
“Kabar baik dari G7: tambahan USD 50 miliar untuk Ukraina,” tulisnya di X. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina

5 Dampak Mengerikan Jika Terjadi Perang Dunia III, Trauma Psikologis hingga Meningkatnya Kemiskinan

Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan

Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina

Eks Marinir TNI AL Gabung Rusia Perang di Ukraina, Satria Bisa Dihukum Kalau Masih WNI

Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL

Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah

Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator

Amerika Usulkan Krimea Yang dianeksasi Jadi Bagian Dari Rusia
