Negara-negara G7 Beri Pinjaman USD 50 Miliar untuk Ukraina

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 14 Juni 2024
Negara-negara G7 Beri Pinjaman USD 50 Miliar untuk Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (ANTARA/Anadolu)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Negara-negara G7 telah menyetujui kesepakatan pinjaman senilai USD 50 miliar atau setara dengan Rp 814 triliun untuk mendanai Ukraina melalui keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni saat menghadiri pertemuan KTT G7 di negaranya.

“Saya mengonfirmasi kepada Anda bahwa kami telah mencapai kesepakatan politik untuk memberikan dukungan keuangan tambahan kepada Ukraina sekitar USD 50 miliar pada akhir tahun ini,” kata Meloni, yang menjadi tuan rumah G7 tahun ini, Kamis (13/6) seperti dikutip dari Al Jazeera.

Dalam kesempatan tersebut, Zelenskyy berterima kasih kepada para pemimpin atas dukungan mereka. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan pertahanan dan rekonstruksi meskipun ia menegaskan saat ini butuh banyak senjata untuk tentaranya.

Baca juga:

Zelenskyy Punya Cara Sendiri untuk Akhiri Perang Ukraina-Rusia

Rencana G7 untuk Ukraina didasarkan pada pinjaman multi-tahun yang memanfaatkan keuntungan sekitar USD 300 miliar dari dana Rusia yang disita.

Namun masalahnya bisa jadi rumit, karena jika suatu saat aset-aset Rusia dicairkan, maka keuntungan yang diperoleh tidak lagi dapat digunakan untuk melunasi pinjaman.

Setiap negara G7 akan berkontribusi pada paket pinjaman tersebut kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

“Semua G7 berkontribusi terhadap pinjaman ini. Ini adalah keuntungan tak terduga dari aset-aset Rusia yang tidak bergerak di Eropa yang akan bermanfaat bagi hal ini,” kata von der Leyen kepada wartawan di sela-sela KTT G7.

Baca juga:

Prabowo Laporkan Langkah Indonesia Dorong Gencatan Senjata Ukraina-Rusia

“Para menteri keuangan sekarang sedang membahas rinciannya, misalnya topik hambatan yang diperlukan dan akan mengklarifikasi hal ini sesegera mungkin.”

Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner memuji persatuan setelah perjanjian tersebut.

“Kabar baik dari G7: tambahan USD 50 miliar untuk Ukraina,” tulisnya di X. (ikh)

#Ukraina #Konflik Ukraina
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina
Penangguhan pengiriman ke Ukraina karena Pentagon tengah melakukan peninjauan ulang terhadap stok amunisi militer AS.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Juli 2025
Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina
Indonesia
5 Dampak Mengerikan Jika Terjadi Perang Dunia III, Trauma Psikologis hingga Meningkatnya Kemiskinan
Ketegangan geopolitik yang makin intens saat ini disebut dapat memicu Perang Dunia III.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 23 Juni 2025
5 Dampak Mengerikan Jika Terjadi Perang Dunia III, Trauma Psikologis hingga Meningkatnya Kemiskinan
Dunia
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Korut telah mengirim 3.000 personel militer tambahan ke wilayah Kursk tahun ini setelah tahun lalu mengirim 11.000 tentara mereka ke Rusia
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Indonesia
Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina
Paus mengucapkan terima kasih atas ucapan selamat yang datang dari Patriark Ortodoks Rusia Kirill pada awal masa kepausannya.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 05 Juni 2025
Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina
Indonesia
Eks Marinir TNI AL Gabung Rusia Perang di Ukraina, Satria Bisa Dihukum Kalau Masih WNI
Seorang WNI tidak diperbolehkan menjadi prajurit atau tentara negara lain sekalipun berstatus negara sahabat Indonesia.
Wisnu Cipto - Selasa, 13 Mei 2025
 Eks Marinir TNI AL Gabung Rusia Perang di Ukraina, Satria Bisa Dihukum Kalau Masih WNI
Indonesia
Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL
Viral di TikTok, eks Marinir TNI AL tampil berseragam militer Rusia dan mengaku ikut operasi militer. TNI AL mengonfirmasi status desersi sejak 2022.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 10 Mei 2025
Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL
Dunia
Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah
Parade militer tahunan Rusia di Lapangan Merah Moskow pada 9 Mei mendatang.
Wisnu Cipto - Senin, 05 Mei 2025
Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah
Dunia
Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator
Rusia sebelumnya menawarkan gencatan senjata tiga hari selama 8-10 Mei, tetapi Ukraina minta minimal 30 hari.
Wisnu Cipto - Rabu, 30 April 2025
Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator
Indonesia
Amerika Usulkan Krimea Yang dianeksasi Jadi Bagian Dari Rusia
Sejumlah pejabat Barat juga menyatakan khawatir mereka atas skala konsesi yang akan diajukan AS kepada Rusia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 23 April 2025
Amerika Usulkan Krimea Yang dianeksasi Jadi Bagian Dari Rusia
Bagikan