NATO Tunjuk PM Belanda Mark Rutter Jadi Sekjen
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, secara resmi menunjuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebagai sekretaris jenderal aliansi militer tersebut sebagai pengganti Jens Stoltenberg.
"Pada Rabu (26 Juni 2024), Dewan Atlantik Utara memutuskan untuk menunjuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebagai Sekretaris Jenderal NATO berikutnya, menggantikan Jens Stoltenberg,” mengutip pernyataan NATO tersebut.
Rutte akan menjalankan tugasnya sebagai Sekretaris Jenderal mulai 1 Oktober 2024, setelah masa jabatan Stoltenberg berakhir. Stoltenberg memimpin kaukus ini dalam 10 tahun.
Stoltenberg meyambut hangat pilihan Sekutu NATO itu sebagai penerusnya. Menurutnya, Rutte adalah seorang transatlantik sejati, pemimpin yang kuat dan pembangun konsensus.
Baca juga:
Sekjen NATO Desak Rudal Buatan AS dan Uni Eropa Dipakai Gempur Rusia
“Saya tahu saya akan meninggalkan NATO di tangan yang tepat,” tulis Stoltenberg di akun platform X @jensstoltnberg.
NATO, yang terdiri dari 32 anggota, mengambil semua keputusannya melalui konsensus sehingga memberikan hak veto yang efektif kepada setiap negara anggota, termasuk mengenai apakah mereka harus mengambil bagian dalam operasi bersama.
Saat ini, perang tengah terjadi di Ukraina, karena putusan dan rencana Ukraina untuk bergabung pada NATO, yang dianggap ancaman oleh Rusia. NATO dan Uni Eropa saat ini menjadi pendukung persenjataan ke Ukraina.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Konflik Kamboja dan Thailand Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya