NATO Gelar Pertemuan Bikin Kesepakatan Kirim Tambahan Senjata Bagi Ukraina
Seorang prajurit Ukraina melihat dari dalam tank di wilayah Donetsk, Ukraina, saat serangan Rusia ke negara itu berlanjut, 11 Juni 2022. (ANTARA/Reuters/Stringer/as)
MerahPutih.com - Pertempuran yang terus berlanjut terutama di wilayah timur Ukraina, membuat Presiden Volodymyr Zelenskiyy, meminta bantuan jumlah besar senjata tambahan untuk menghadapi pasukan Rusia.
Ukraina dikabarkan memerlukan 1.000 howitzer, 500 tank dan 1.000 pesawat nirawak (drone), dan senjata berat lain.
Baca Juga:
Jokowi Ungkap 22 Negara Telah Setop Ekspor Pangan Akibat Konflik Ukraina
Rabu (15/6) waktu Eropa, para menteri pertahanan anggota NATO dijadwalkan akan bertemu di Brussels, untuk permintaan dan rencana pengiriman senjata ke Ukraina.
Pertemuan pada Rabu itu, digelar di sela-sela pertemuan para menteri pertahanan NATO, dipimpin oleh Menhan AS Lloyd Austin. Pertemuan luring sebelumnya digelar di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pada April.
Sebelumnya, negara-negara Barat telah menjanjikan senjata-senjata standar NATO, termasuk roket-roket canggih buatan AS. Ukraina telah menuntut konsistensi dukungan Barat ketika cadangan senjata dan amunisi mereka yang berasal dari era Soviet semakin menipis.
"Rusia belum menyerah dalam perang ini, meski kemajuannya sedikit… Apa yang kita lihat adalah operasi Rusia yang bertahap, lambat dan sedikit demi sedikit," kata seorang pejabat pertahanan AS dikutip Antara.
Pejabat AS berharap keputusan tentang tambahan senjata ke Ukraina akan dibuat dalam beberapa hari ke depan.
Amerika Serikat telah berkomitmen untuk memberikan bantuan keamanan senilai 4,6 miliar dolar (Rp67,82 triliun) kepada Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari. Bantuan itu termasuk senjata artileri seperti howitzer dan senjata jarak jauh seperti sistem peluncur roket HIMARS.
Pemerintah AS pun, mengatakan telah menerima jaminan dari Kiev bahwa senjata jarak jauh yang dipasok oleh Barat tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, karena dikhawatirkan akan memperparah konflik.
Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelenskiyy menyerukan agar Ukraina dimasukkan sebagai bagian dari Barat, dengan jaminan yang mengikat untuk perlindungannya. (*)
Baca Juga:
Dampak Perang Rusia Ukraina Berlanjut, Berbagai Negara Hadapi Resesi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza
Pakistan dan Afganistan Saling Serang di Perbatasan, Kerahkan Senjata Berat
Ribuan Warga Gaza Termasuk Warga Dihukum Seumur Hidup di Bebaskan Isreal
Wakil Ketua MPR Dukung Pemerintah Siapkan Tentara Perdamaian ke Gaza
Ribuan Orang Kembali ke Rumah di Jalur Gaza, Pasukan AS Pantau Pelaksanaan Gencatan Sejata
Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Ribuan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Global Sumud Flotilla Berada 570 Kilometer Dari Gaza, Tidak Bakal Berhenti Sampai Pengepungan Dipatahkan