Sains

NASA Bawa Pulang Sampel Asteroid Bennu

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 19 Oktober 2023
NASA Bawa Pulang Sampel Asteroid Bennu

Peneliti NASA akan mempelajari sampel dari asteroid Bennu.(foto: youtube/NASA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBUAH kapsul dari tim OSIRIS-REx milik NASA mendarat di Kawasan Tes dan Pelatihan Utah Departemen Pertahanan AS dekat Salt Lake City, Minggu (24/9). Kapsul berbentuk seperti UFO dengan bagian tutup tinggi itu membawa bebatuan dan debu yang dikumpulkan dari asteroid Bennu.

Sampel asteroid tersebut berusia 4,5 miliar tahun ternyata mengandung air dan karbon di dalamnya. Kedua unsur itu merupakan bahan penyusun kehidupan di bumi dan mungkin juga di tempat lain. Oleh karena itu, kedatangan sampel ini menjadi hal yang sangat penting.

BACA JUGA:

NASA Daur Ulang 98 Persen Urin dan Keringat Astronot di Ruang Angkasa

"Sampel yang dibawa OSIRIS-REx merupakan sampel asteroid kaya akan karbon terbesar yang pernah dikirim ke bumi. Ini akan membantu para ilmuwan menyelidiki asal-usul kehidupan di planet kita untuk generasi yang akan datang," ujar Administrator NASA Bill Nelson seperti dilansir Engadget.com.

NASA
Batu dan debu yang dibawa kapsul dari tim OSIRIS-REx.(foto: Youtube/NASA)

Meski sampel-sampel ini telah tiba pada akhir September, penelitian awal baru saja dimulai. NASA mengatakan mereka akan terus mempelajari partikel-partikel tersebut dan akan membuat semacam registrasi. Dengan begitu, para ilmuwan dari organisasi lain dapat meminjam sebagian untuk diteliti. Beberapa sampel juga akan dikirim ke museum.

NASA, dikutip Engadget, mengatakan rahasia yang tersimpan di dalam batuan dan debu asteroid akan dipelajari selama beberapa dekade mendatang. Penelitian itu diharapkan memberikan wawasan tentang bagaimana tata surya kita terbentuk, bagaimana bahan prekursor kehidupan mungkin telah disemai di bumi, dan tindakan pencegahan apa yang harus dilakukan untuk menghindari tabrakan asteroid dengan planet tempat tinggal kita.

BACA JUGA:

NASA Bangun Sistem Pendaratan Astronaut di Bulan

Selain itu, para ilmuwan juga dikejutkan dengan kehadiran materi astroid tambahan yang mnyelimuti bagian luar kepala tabung, tutup tabung, dan dasar tabung. Direktur Johnson Space Center NASA Anessa Wyche mengatakan badan antariksa tersebut telah siap dengan alat khusus tambahan untuk mempelajari hadiah berharga dari alam semesta ini.

OSIRIS-REx sebenarnya telah mengambil sampel dari Bennu pada 2020. Setelah itu, wahana antariksa ini menghabiskan waktu 18 bulan untuk menganalisis asteroid tersebut dari atas sebelum kembali mengorbit ke bumi.

bennu
body2_Bennu adalah peninggalan kuno tata surya kita.(foto: youtube/NASA)

Bennu adalah peninggalan kuno tata surya kita. NASA menyebut Bennu terbentuk 700 juta hingga 2 miliar tahun yang lalu setelah memecah asteroid yang jauh lebih besar yang awalnya terbentuk lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu. Karena usianya yang lebih tua daripada meteroid, pecahan-pecahan Bennu ini bisa memberi kita gambaran tentang bagaimana kehidupan dimulai di bumi. Tentunya semua itu berkat karbon dan air yang telah ditemukan dan temuan-temuan lainnya di masa depan.(aqb)

BACA JUGA:

NASA Ngotot, Manusia Tinggal di Bulan Tahun 2030

#Sains #NASA
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Dunia
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Beberapa kasus dugaan spionase yang melibatkan warga negara China juga muncul belakangan ini di AS.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Bagikan