NASA Ngotot, Manusia Tinggal di Bulan Tahun 2030


Pada tahun 2030 manusia sudah memiliki habitat di Bulan. (Unsplash/NASA)
MESKIPUN beberapa kali peluncuran roket gagal di awal tahun ini, agaknya NASA tak surut semangat untuk terus mewujudkan mimpi mengirimkan kembali manusia ke Bulan.
Namun Artemis 1 berhasil meluncur dari Kennedy Space Centre di Florida pada pekan lalu yang semakin mengobarkan semangat orang-orang di badan antariksa Amerika itu.
Baca Juga:

Dikutip dari Mirror, misi tanpa awak mengelilingi Bulan diharapkan akan memuluskan program itu. Tentu saja diharapkan akan meneruskan eksplorasi di Bulan yang belum lagi dijejak kembali oleh manusia sejak tahun 1972.
Roket Artemis itu membawa Orion, wahana luar angkasa yang dimuati dengan manikin. Manikin adalah model tubuh manusia yang digunakan untuk mengukur impak pada tubuh manusia selama penerbangan.
Menurut manajer program Orion, Howard Hu, bahwa peluncuran itu akan dicatat sebagai sejarah penerbangan manusia ke luar angkasa. Dalam wawancaranya dengan BBC, Hu menyatakan bahwa ini semua bukan untuk Amerika tapi dunia. Merupakan langkah awal bagi manusia untuk mengeksplorasi angkasa luar yang lebih jauh dan dalam.
Hu menegaskan bahwa hari itu memang hari paling bersejarah untuk NASA namun tak sebatas itu, sejarah yang tercatat adalah untuk peradaban manusia yang bersiap menuju luar angkasa. Dia juga mengatakan bahwa manusia sudah akan kembali lagi ke Bulan. Mereka sudah mempersiapkan wahana yang dapat dipakai oleh manusia dan membawanya menuju kembali ke sana.
Baca Juga:

Penamaan Artemis berasal dari mitologi Yunani, yang merupakan Dewi Bulan dan saudari dari Apollo. Nama Apollo dpakai ketika NASA menggelar misi pertama mereka ke Bulan. Berbeda dengan program Apollo, Artemis memiliki program sebagai 'pintu gerbang' manusia ke luar angkasa.
Nantinya program ini akan membangun stasiun angkasa luar tempat astronot hidup dan bekerja di dalamnya. Pintu itu akan berfungsi sebagai platform orbit yang menjadi tempat bagi keluar masuk misi ke Bulan.
Hu menegaskan tujuannya adalah untuk menempatkan manusia untuk tinggal di Bulan. Dia menyatakan dalam dekade ini peradaban manusia akan melihat habitatnya berada di Bulan dan beraktivitas di permukaannya.
Dia mengharapkan dengan banyaknya manusia yang hidup di Bulan maka akan banyak temuan-temuan ilmiah yang berguna bagi program ini. (psr)
Baca Juga:
Astronot NASA Mark Vande Hei Pecahkan Rekor Terlama di Luar Angkasa
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
