Mutasi di Tubuh Polri Setelah Pelantikan Idham Azis Dianggap Janggal
Presiden Presiden Joko Widodo melantik Jenderal Pol Idham Azis sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia Istana Negara Jakarta, Jumat (1/11/2019) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Merahputih.com - Mabes Polri merotasi sekitar 206 perwira polisi tepat beberapa hari setelah pelantikan Jenderal Idham Azis. Selain level Kapolres, jabatan lain yang dirotasi antara lain level Kapolda hingga Kabaharkam.
Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai mutasi di tubuh polri kali ini terlihat sangat aneh yakni tak adanya jabatan Kabareskrim yang ditempati.
"Justru yang dimutasi sejumlah posisi yang sesungguhnya belum begitu mendesakkan untuk direposisi. Dari mutasi kali ini IPW menilai ada empat fenomena yang patut dicermati dalam perkembangan dinamika di tubuh polri," kata Neta kepada Merahputih.com di Jakarta, Sabtu (9/11).
Baca Juga
Langkah Jokowi Redam Kelompok Radikal, Tunjuk Dua Menteri Ini dan Kapolri Idham
Neta melihat, indikasi intervensi jalur kekuasaan untuk mendudukkan figur tertentu sebagai Kabareskrim, sementara internal polri menilai figur tersebut masih sangat junior dan menginginkan tampilnya figur senior yang menjadi Kabareskrim baru.
"Tarik menarik ini membuat penunjukan Kabareskrim yang baru berjalan sangat alot tidak secepat penunjukkan plt Kapolri maupun Kapolri baru, sehingga TR mutasi yang keluar Jumat siang itu tidak bisa menampilkan Kabareskrim baru," jelas Neta.
Neta juga melihat, Idham Azis sebagai Kapolri baru mulai menunjukkan kekuatannya dengan menyusun orang orangnya maupun pendukungnya. Penempatan Nico Alfinta dan M Fadil dalam mendapat job bintang dua di staf ahli Kapolri.
"Makin nyata menunjukkan bintang mereka bakal bersinar terang, sehingga diprediksikan dalam waktu dekat keduanya akan segera menjadi Kapolda Sumut dan Kapolda Sulsel," papar Neta.
Baca Juga:
Tito Karnavian Ingatkan Idham Azis: Jadi Kapolri tidak Gampang
Ia juga berpendapat, mutasi ini menunjukkan juga secara nyata bahwa 'kekuatan lama' di Polri begitu cepat digeser Idham dan figur-figur milik kekuatan lama itu ditempatkan pada posisi-posisi yang kurang strategis dan turun kelas.
"Sehingga, adanya isu tiga matahari yang sempat menerpa polri sepertinya bakal lenyap. Sebab lewat mutasi ini terlihat kekuatan kekuatan lama tersebut mulai digeser dan kekuatan baru mulai muncul memperkuat posisi," sebut Neta. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Presiden Prabowo Perintah 'All Out' Tangani Bencana Alam Sumatra, Kapolri: Semua Harus Serba Cepat dan Terkoordinasi
Kapolri Kerahkan Personil Dari Mabes, Percepat Penanganan Banjir Sumatra
Kapolri Perintahkan Polda Terdekat Kerakan Kapal ke Titik Bencana di Sumatera
Apel Kasatwil 2025 Digelar 3 Hari, Lebih dari 600 Pejabat Kepolisian Hadir di Mako Brimob
Patuhi Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono Dari Kementerian UMKM
Mabes Polri Respons Putusan MK, Atur Ulang Penugasan Anggota ke Jabatan Sipil
'Agustus Kelabu' dan 'Black September’ bikin Polisi dalam Tekanan, Kapolri Sampai Minta ‘Bantuan’ Senior Polri
Ancaman Kejahatan Kian Kompleks, Kapolri Minta Brimob Perkuat Kemampuan Global
DPR Minta Polri Segera 'Move On', Putusan MK Wajib Dilaksanakan dan Polisi Aktif Harus Tentukan Sikap
MK Putuskan Polisi Aktif Dilarang Jabat di Luar Institusi, Mabes: Itu Berdasar Permintaan