Muhammadiyah Nilai Isu Ancaman Radikalisme Berlebihan


Anwar Abbas (MN/PWMU.CO)
MerahPutih.com - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas berharap agar narasi radikalisme yang marak belakangan ini segera dihentikan. Anwar menilai, isu yang berkembang pasca adanya pelarangan penggunan cadar dan celana cingkrang di institusi pemerintah ini sudah berlebihan.
"Ini bukan berarti bahwa masalah radikalisme tidak penting dan tidak berbahaya bagi masa depan bangsa tapi persoalan yang dihadapi bangsa ini tidak hanya masalah radikalisme, masih banyak persoalan lain yang harus kita perhatikan," kata Anwar kepada Merahputih.com di Jakarta, Kamis (7/11).
Baca Juga
Anwar melanjutkan, salah satu hal yang mesti diperhatikan adalah soal dunia pendidikan di tanah air yang mesti ditingkatkan kualitasnya.
"Dunia pendidikan kita semestinya bisa mencetak anak bangsa yang pancasilais yaitu anak bangsa yang berketuhanan dan taat beragama. Termasuk menjunjung tinggi nilai perikemanusiaan dan perikeadilan," kata Anwar.

Anwar mengatakan, karena dunia pendidikan belum begitu berhasil dalam mencetak anak-anak bangsa yang sesuai dengan keinginan bersama. Maka sebagai bangsa harus menyadari bahwa bangsa ini sekarang dalam bahaya. Karena bila gagal dalam mewujudkan dan mengimplementasikan sila-sila tersebut ke dalam kehidupan di negeri ini, maka kepercayaan rakyat terhadap ideologi negara yang ada akan hilang.
Baca Juga
Bila kepercayaan terhadap ideologi negara hilang, maka negeri ini akan bisa porak poranda dan terseret ke dalam suatu peperangan yang lebih dahsyat yaitu perang ideologi.
"Ini tentu sangat jelas akan membawa dampak yang sangat buruk dan berbahaya bagi keberlangsungan dan eksistensi bangsa Indonesia kedepan," imbuh dia.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekjen MUI ini menghimbau kepada Pemerintah agar bersikap rasional dan proporsional.
Baca Juga
Radikalisme dan Politik Identitas Menguat Dalam Berbangsa dan Bernegara
"Jangan yang kecil dibesar-besarkan dan jangan pula yang besar dikecil-kecilkan. Hadapi semuanya secara cerdas dan, realistis dengan mengedepankan rasa kebersamaan dan keadilan. Karena dengan cara itulah kita yakin bangsa ini akan bisa survive, maju dan berkembang dimana rakyatnya akan bisa hidup dengan aman, tentram dan damai serta bahagia," tutup Anwar.
Baca Juga
BNPT Tegaskan Upaya Memerangi Terorisme dan Radikalisme Itu Tugas Bersama
Isu soal radikalisme menyeruak saat Kementerian Agama dibawah kepemimpinan Fachrul Razi kembali menegaskan upayanya memberantas kelompok-kelompok radikal. Hal ini didukung oleh Presiden Joko Widodo yang mengaku lebih sreg menyebut kelompok tersebut sebagai manipulator agama. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

PP Muhammadiyah Sentil Elit Politik Tidak Berikan Keteladan dan Kondisi Panas di Berbagai Daerah

Pemerintah Masih Cari Lahan Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah

OJK Keluarkan Izin Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah, Anggota Diminta Aktif Menabung dan Simpan Deposito

Singgung Konflik dengan GAM, Muhammadiyah Minta Polemik Perebutan 4 Pulau Ditangani secara Tepat agar Tidak Timbulkan Disintegrasi

Kantor Muhammadiyah Solo Terbakar, Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab

Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia

Lampu Hijau Muhammadiyah untuk Gaza, Evakuasi Sementara Jadi Solusi Kemanusiaan?

Paus Fransiskus Tutup Usia, Muhammadiyah Kehilangan Tokoh Penebar Damai

Muhammadiyah Masuk 4 Besar Ormas Terkaya di Dunia, Ini Deretan Asetnya yang Mencapai Rp 460 Triliun
