Mood Swing Bukan Berarti Bipolar, Ketahui Perbedaannya
Mood swing menjadi salah satu tanda seseorang mengidap bipolar. (Foto: Unsplash/Damir Samatkulov)
MerahPutih.com - Meskipun fluktuasi emosi atau mood swing masuk dalam ciri-ciri bipolar, kenyataannya kondisi ini tidak selalu menunjukkan adanya gangguan mental tersebut.
Menurut laman Healthline, keduanya termasuk dalam gangguan suasana hati atau mood disorder. Namun, mood swing dan bipolar pada dasarnya memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut penjelasannya:
Apa itu Mood Swing?
Mood swing adalah perubahan cepat dalam suasana hati. Faktor pemicunya bisa kondisi eksternal atau internal. Misalnya faktor internal, mood swing dipengaruhi oleh ketidakstabilan hormonal.
Perubahan kadar estrogen dan progesteron saat menopause atau sebelum menstruasi, sebagai contoh, sindrom pramenstruasi, gejala seperti kram perut, jerawat, nyeri dada, dan mual bisa muncul sehingga menyebabkan fluktuasi suasana hati pada perempuan.
Baca juga:
Sedangkan pada pria juga sama, misalnya faktor internal terjadinya mood swing karena peran perubahan kadar hormon testosteron. Ada karena kondisi stres, beban kerja yang berat, kelelahan, dan masalah tidur.
Sedangkan faktor eksternal bisa karena reaksi tubuh terhadap lingkungan dan situasi sehari-hari. Tak hanya dari sisi intensitas waktu, mood swing ini hanya akan berlangsung dalam waktu terbatas dan tidak terus menerus, mungkin sekitar hitungan jam atau paling lama satu hari.
Baca juga:
Gangguan Bipolar, Ini Penjelasannya
Mood swing pada pengidap bipolar
Mood swing yang terjadi pada pengidap bipolar lebih menunjukan kondisi ekstrim. Dalam hitungan sesaat penderita bisa seseoang kondisi sangat bahagia (mania) menjadi sangat sedih (depresi) secara tiba-tiba.
Pada kondisi bipolar ada fase dimana pengidap mengalami mania dan depresi. Saat mengalami fase mania maka ia merasa sangat percaya diri dan bahagia. Namun saat mengalami fase depresi, mereka bisa merasa sangat sedih dan putus asa.
Kemudian dari intensitas waktu, mood swing pada pengidap bipolar bisa berlangsung hingga empat hari tanpa perubahan menuju normal.
Bukan hanya mood swing, tapi pengidap bipolar juga merasakan gejala psikotik, seperti halusinasi pendengaran atau visual.
Baca juga:
Perilaku Tak Terduga Ini Indikasi Gangguan Bipolar
Lantas bagaimanakah menangani persoalan mood swing pada tiap kondisi yang berbeda ini. Diketahui untuk masalah mood swing karena faktor hormonal, dapat diatasi dengan terapi hormonal atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Didukung dengan gaya hidup sehat dengan pola makan, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan manajemen stres juga bisa membantu mengatasi masalah ini.
Sedangkan mood swing karena faktor bipolar dapat diatasi dengan obat resep psikiater. Obat-obatan akan disesuaikan dengan jenis episode yang sedang dialami oleh penderita. Misalnya, litium umumnya diresepkan saat mengalami episode mania, sementara obat antidepresan bisa digunakan saat mengalami episode depresi. (tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya