Mitos Tentang Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan


Ada banyak mitos tentang tidur (Sumber: Pixabay/Free-Photos)
TIDUR adalah kegiatan yang pasti dilakukan setiap orang. Ada beberapa fakta tentang tidur. Misalnya tidur mampu mengembalikan energi tubuh setelah seharian beraktivitas. Sayangnya hal itu diimbangi dengan banyaknya mitos terkait aktivitas ini.
Biasanya mitos-mitos tersebut mengubah cara kita menafsirkan positif dan negatif tentang tidur. Alhasil, banyak persepsi yang salah tentang dampak tidur pada kesehatan, dan itu telah diyakini selama bertahun-tahun.
Baca juga: Ide Jalan-jalan Romantis Bersama Pasangan di Kota-Kota Eropa
Nah, dilansir dari Boldsky, berikut mitos tentang tidur dan dampak selanjutnya pada kesehatan.
Kamu membutuhkan tidur minimal 6 jam

Ini adalah mitos populer yang dibicarakan kebanyakan orang. Faktanya, jumlah tidur yang dibutuhkan tergantung pada mekanisme tubuh. Jika seseorang terbiasa tidur sekitar 4 jam, itu akan baik-baik saja. Jadi, mitos tentang persyaratan tidur minimum adalah, tidak benar!
Tidak boleh berolahraga sebelum tidur

Banyak orang berpendapat bahwa berolahraga sebelum tidur dapat mengganggu tidur. Padahal faktanya membuktikan terbalik, jika kamu berolahraga sesaat sebelum tidur, maka kualitas tidurmu menjadi lebih baik.
Baca juga: Tukar Peran Pria dan Perempuan dalam Rumah, Kenapa Tidak?
Mengejar tidur selama akhir pekan

Banyak orang mengatakan "Kamu bisa tidur selama akhir pekan". Itu hanyalah mitos belaka. Kamu tidak bisa membiarkan tubuh kamu kehilangan terlalu banyak waktu tidur dan mengejar semuanya selama akhir pekan. Karena tidur tidak bisa bekerja seperti itu.
Kapan kamu tidur tak akan berpengaruh

Lagi-lagi ini adalah mitos yang cukup merajalela. Pada jam berapa kamu tidur sangat berarti. Bahkan hal itu memiliki dampak langsung pada metabolisme tubuh. Bukan hanya itu orang yang begadang akan memiliki risiko tiga kali lebih tinggi terkena depresi.
Obat tidur hanya untuk gangguan tidur kronis

Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa pil tidur jauh lebih efektif saat dikonsumsi pada tahap awal insomnia. Sebaliknya saat kondisi kronis, seseorang membutuhkan asupan lebih banyak pil tidur, dan itu tidak baik untuk kesehatan.
Baca juga: 5 Perawatan Kecantikan yang paling Mahal
Bagikan
Berita Terkait
Rutinitas Sebelum Tidur untuk Anak, Kunci Tidur Nyenyak dan Perkembangan Optimal

Perang Lawan Insomnia Pasca Libur: Tips Ampuh Kembalikan Jam Biologis Tubuh!

Apakah Benar Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah?

Perhatikan Kualitas Tidur untuk Cegah Kondisi Neuropati Periferal Diabetik

Lucid Dream, Ini Penjelasannya Bagaimana Bisa Terjadi

Cara Cepat Tidur Ala Disiplin Tentara, Langsung Terlelap dalam Hitungan Detik

Apa itu Jetlag? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

'Sleep Coach' Bagikan Tips Memilih Bantal yang Nyaman Buat Tidur

5 Teknik Relaksasi Pernapasan untuk Membuat Tidur Lebih Pulas

Badan Tidak Enak Setelah Ketiduran, Berikut Penjelasannya
