Minyak Goreng Bikin Inflasi Maret 2022 Capai 0,66 Persen, Tertinggi Sejak Mei 2019


Produksi minyak goreng. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Kenaikan harga terjadi pada indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,47 persen. Kondisi ini, membuat inflasi sebesar 0,66 persen pada Maret 2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,24 pada Februari menjadi 108,95.
Baca Juga:
Harga Pangan Mulai Naik Gegara Perang, Jokowi: Inflasi Kita 2,2 Persen Masih Terkendali
"Pada Maret ini terjadi inflasi 0,66 persen (mtm). Kalau kita tarik mundur ke belakang Ini merupakan inflasi yang tertinggi sejak Mei 2019 di mana saat itu terjadi inflasi sebesar 0,68 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/4).
Margo menjelaskan, penyumbang inflasi pada Maret ini utamanya berasal dari komoditas cabai merah, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan serta minyak goreng.
Dengan terjadinya inflasi pada Maret, maka inflasi tahun kalender Maret 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 1,2 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Maret 2022 terhadap Maret 2021 sebesar 2,64 persen.
Dari 90 kota IHK, sebanyak 88 kota menyumbang inflasi dan sebanyak dua kota yang mengalami deflasi pada Maret 2022.
Untuk 88 kota yang mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Merauke yaitu sebesar 1,86 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Kupang yaitu sebesar 0,09 persen.

Inflasi di Merauke disumbang oleh kenaikan harga pada komoditas cabai rawit dengan andil terhadap inflasi sebesar 1,54 persen, angkutan udara dengan andil 0,13 persen dan tahu mentah 0,12 persen.
Sementara dari dua kota yang mengalami deflasi, deflasi tertinggi terjadi di Tual yakni sebesar minus 0,27 persen sedangkan deflasi terendah terjadi di Kendari yakni minus 0,07 persen.
Penyumbang deflasi di Tual berasal dari ikan baronang dengan andil 1,17 persen, angkutan udara 0,15 persen dan ikan layang atau ikan benggol 0,14 persen.
Komponen inti pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Maret) 2022 sebesar 1,03 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 2,37 persen. (Asp)
Baca Juga:
Setelah Deflasi di Februari, BI Proyeksi Bulan Maret Alami Inflasi
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Gerakan Pangan Murah di Seluruh Indonesia, Polri-Bulog Jual Beras hingga Minyak di Bawah Harga Normal

Harga Mayoritas Kebutuhan Pokok Kompak Turun pada Minggu (10/8), Bikin Emak-Emak Auto Tersenyum Lebar

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan

Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’
