Minum Kopi Turunkan Risiko Bunuh Diri


Kopi rupanya juga bisa menurunkan risiko bunuh diri sebanyak 50 persen. (Foto: unsplash @asthetik)
SECANGKIR kopi bisa jadi 'pelarian' dari kesibukan. Minuman dari biji kopi ini memang amat nikmat. Juga bermanfaat. Tidak hanya bisa menjagamu melek saat begadang mengerjakan tugas, kopi bisa membnatu menurunkan berat badan. Temuan terbaru menyebut minum kopi bisa menurunkan risiko bunuh diri.
Dalam riset terbaru yang ditulis di laman The Harvard Gazette, para ilmuwan melakukan penelitian di Amerika Serikat selama 20 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 43.599 pria di studi Health Professionals Follow-Up (HPFS) (1988-2008), 73.820 perempuan di studi Nurses’ Health (NHS) (1992–2008), dan 91.005 perempuan di studi kedua Nurses’ Health (NHS II) (1993–2007).
BACA JUGA:
Hasil penelitian itu menyebut, dari semua jenis kafein, kopi menjadi sumber kafein utama bagi para partisipan. "Sebanyak 80% untuk NHS, 71% untuk NHS II, dan 79% untuk HPFS. Di antara peserta dalam tiga penelitian, ada 277 kematian akibat bunuh diri," jelas mereka di The Harvard Gazette.

Tidak seperti riset sebelumnya, peneliti kali ini dapat melihat hubungan konsumsi minuman berkafein dan nonkafein. "Kami mengidentifikasi kafein sebagai kandidat yang paling mungkin dari efek perlindungan yang diduga dari kopi," kata ketua peneliti Michael Lucas, rekan peneliti di Departemen, nutrisi di HSPH, seperti dilansir The Harvard Gazette.
Peneliti menemukan meminum beberapa cangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko bunuh diri hingga sekitar 50%. Hal itu berlaku untuk pria dan wanita.

Bagaimana bisa demikian? The Harvard Gazette menulis kafein tidak hanya merangsang sistem saraf pusat, tetapi juga dapat bertindak sebagai antidepresan ringan dengan meningkatkan produksi neurotransmitter tertentu di otak, termasuk serotonin, dopamin, dan noradrenalin.
Ini menjelaskan temuan-temuan lama menunjukkan rendahnya risiko depresi terhadap orang-orang yang minum kopi.

Walau begitu, para peneliti tidak menganjurkan agar orang dewasa yang depresi meningkatkan konsumsi kafein. Alasannya, kebanyakan orang menyesuaikan asupan kafein mereka ke tingkat yang optimal untuk mereka. Peningkatan tersebut dapat mengakibatkan efek samping yang tidak menyenangkan. "Secara keseluruhan, hasil kami menunjukkan ada sedikit manfaat lebih lanjut untuk konsumsi di atas dua hingga tiga cangkir per hari atau 400 mg kafein per hari," jelas para peneliti.
Jadi sudah mimun kopi hari ini?(lev)
BACA JUGA:
Terungkap, Alasan Presiden Jokowi Kenakan Baju Adat Suku Sabu
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
