Minta Maaf Atas Penjajahan, Ucapan Raja Belanda Perkuat Hubungan dengan Indonesia

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 11 Maret 2020
  Minta Maaf Atas Penjajahan, Ucapan Raja Belanda Perkuat Hubungan dengan Indonesia

Ketua MPR Bambang Seosatyo alias Bamsoet (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyambut baik permintaan maaf yang disampaikan Raja Belanda Willem Alexander atas berbagai kekerasan yang dilakukan Belanda pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.

Sejarah mencatat berbagai kekerasan tersebut antara lain, agresi militer di Jawa dan Sumatera pada 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947, agresi militer II pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta, pembunuhan rakyat sipil di Sulawesi Selatan pada Desember 1945 hingga Februari 1947 yang dikenal dengan Pembantaian Westerling.

Baca Juga:

Pemerintah Harus Lebih Masif Sosialisasikan Ancaman Virus Corona

Namun sejarah juga mencatat pada 10 Maret 2020, Raja Belanda Willem Alexander telah menyampaikan permohonan maaf.

Ketua MPR apresiasi permintaan maaf Raja Belanda Willem Alexander atas penjajahan di Indonesia
Ketua MPR Bambang Soesatyo di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, Rabu, (25/9). (Foto: MP/Kanugrahan)

"Sikap tersebut sekaligus langkah maju dalam penguatan hubungan Belanda–Indonesia;” ujar Bamsoet di Jakarta, Rabu (11/3).

Ketua DPR RI 2014-2019 ini menilai tidak semua pemimpin negara mau mengakui dan meminta maaf atas berbagai kejadian yang dilakukan oleh negaranya terhadap negara lain. Sebagai Kepala Negara, Raja Belanda Willem Alexander menunjukan kepada dunia kebesaran hati untuk meminta maaf.

Bambanh berujar, rakyat Indonesia akan menyambut baik permintaan maaf tersebut. Apa yang terjadi di masa lampau tak perlu berlarut hingga merusak masa depan.

"Masa lalu kita jadikan pelajaran, agar kedepannya tidak ada lagi tindakan sewenang-wenang yang menafikan kemerdekaan sebuah bangsa dan penghormatan terhadap hak asasi manusia,” tuturnya.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengapresiasi langkah pemerintah Belanda yang mengembalikan berbagai benda budaya Indonesia yang sebelumnya disimpan di berbagai museum Belanda.

Baca Juga:

Polemik Natuna, Bamsoet Minta Jokowi Jangan Biarkan 'Maling' Masuk

Setelah pada November 2019 mulai mengembalikan sekitar 1.500 artefak Indonesia, yang terbaru Pemerintah Belanda juga mengembalikan Keris Kiai Naga Siluman yang digunakan Pangeran Diponegoro.

“Ini menjadi modal besar bagi Belanda dan Indonesia untuk semakin meningkatkan hubungan baik di berbagai bidang. Tak hanya sosial, ekonomi, politik, dan budaya, melainkan juga hubungan humanisme dan promosi dunia yang lebih aman dan damai,” pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Bamsoet Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Tak Saling Menyalahkan Soal Banjir

#Ketua MPR #Bambang Soesatyo #Raja Belanda #Masa Penjajahan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
MPR Selesaikan Rumusan Awal Pokok-Pokok Haluan Negara, Muzani Ajak Masyarakat Beri Masukan
Ahmad Muzani juga menekankan pentingnya pengkajian terus-menerus terhadap Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 agar tetap relevan dengan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Frengky Aruan - Jumat, 15 Agustus 2025
MPR Selesaikan Rumusan Awal Pokok-Pokok Haluan Negara, Muzani Ajak Masyarakat Beri Masukan
Indonesia
Ketua MPR Anggap Korupsi sebagai Penghancur Harapan Masa Depan, Ajak Seluruh Bangsa Introspeksi dan Menjaga Marwah Demi Indonesia Lebih Baik
MPR mengapresiasi upaya serius pemerintah dalam menindak tegas kasus korupsi melalui aparat penegak hukum yang semakin tegas
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Ketua MPR Anggap Korupsi sebagai Penghancur Harapan Masa Depan, Ajak Seluruh Bangsa Introspeksi dan Menjaga Marwah Demi Indonesia Lebih Baik
Indonesia
Bye-Bye Macet! Lihat Penampakan Taksi Terbang Tanpa Pilot yang Bakal Mengudara di IKN, Tarifnya Bikin Kaget!
Sekali isi daya, dia kan pakai baterai, kurang lebih Rp500 ribu
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Bye-Bye Macet! Lihat Penampakan Taksi Terbang Tanpa Pilot yang Bakal Mengudara di IKN, Tarifnya Bikin Kaget!
Indonesia
Ahmad Muzani Hormati Langkah KPK Usut Dugaan Gratifikasi di MPR
Ahmad Muzani mendukung lembaga antirasuah dalam menyelesaikan dugaan gratifikasi di lingkungan MPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 25 Juni 2025
Ahmad Muzani Hormati Langkah KPK Usut Dugaan Gratifikasi di MPR
Indonesia
Soal Surat Pemakzulan Gibran, Ketua MPR: Saya Belum Tahu, Baru Masuk setelah Reses
Ketua MPR sebut belum ada komunikasi dengan pimpinan DPR terkait surat pemakzulan Wapres Gibran.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 25 Juni 2025
Soal Surat Pemakzulan Gibran, Ketua MPR: Saya Belum Tahu, Baru Masuk setelah Reses
Indonesia
Kekayaan Indonesia Hilang Sampai Rp 502 Ribu Triliun saat Dijajah Belanda, Prabowo: Setara 18 Kali PDB
Presiden Prabowo Subianto mengungkap fakta terkait penjajahan Belanda terhadap Indonesia yang terjadi ratusan tahun.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
Kekayaan Indonesia Hilang Sampai Rp 502 Ribu Triliun saat Dijajah Belanda, Prabowo: Setara 18 Kali PDB
Indonesia
Bamsoet Tegaskan Komunikasi Intensif Pemerintah dan Partai Politik Kunci Pengesahan RUU Perampasan Aset
RUU ini sedang dalam pembahasan antar kementerian dan lembaga
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 April 2025
Bamsoet Tegaskan Komunikasi Intensif Pemerintah dan Partai Politik Kunci Pengesahan RUU Perampasan Aset
Indonesia
Ketua MPR: Usut Kecelakaan Bus WNI Jemaah Umrah di Saudi
Pengusutan untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau standar yang dihilangkan.
Frengky Aruan - Jumat, 21 Maret 2025
Ketua MPR: Usut Kecelakaan Bus WNI Jemaah Umrah di Saudi
Indonesia
Ketua MPR Harap Parliamentary Threshold Tetap 4 Persen
Ahmad Muzani menanggapi adanya kemungkinan penghapusan ambang batas parlemen.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Januari 2025
Ketua MPR Harap Parliamentary Threshold Tetap 4 Persen
Indonesia
Tak Ada Presidential Threshold di Pemilu, Bamsoet: Capres Berkualitas Rendah Diprediksi bakal Muncul
Bamsoet menilai dihapusnya Presidential Threshold akan membawa implikasi komplek bagi politik Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Januari 2025
Tak Ada Presidential Threshold di Pemilu, Bamsoet: Capres Berkualitas Rendah Diprediksi bakal Muncul
Bagikan