Minta Jatah Menteri, Gerindra Dicap Coreng Wajah Oposan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 09 Oktober 2019
Minta Jatah Menteri, Gerindra Dicap Coreng Wajah Oposan

Akademisi Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang (Antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Akademisi Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang, menilai sikap Partai Gerindra yang meminta jatah menteri dalam Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai langkah yang mencoreng wajah oposan.

"Dalam politik, semua hal bisa saja terjadi, sehingga Gerindra yang sejak awal kekalahan Probowo telah mendeklarasikan diri sebagai oposan justru minta jatah menteri," ujar Ahmad Atang, Rabu (9/10).

Baca Juga

Jika Ditawari Menteri, Gerindra Incar Kementerian Ini

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan sikap Partai Gerindra, yang meminta jatah menteri dalam Kabinet Pemerintahan Joko Widodo. "Langkah ini menurut saya, telah mencoreng wajah oposan yang semestinya berada di luar untuk menjadi penyeimbang terhadap kekuasaan," sambung dia.

Kabar Partai Gerindra meminta jatah posisi menteri dalam pemerintahan Jokowi, menjadi sorotan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani juga mengakui adanya pembicaraan antara utusan Partai Gerindra dan Presiden Jokowi, terkait tawaran posisi menteri dalam pemerintahan periode 2019-2024.

Prabowo dan Jokowi di MRT
Jokowi dan Prabowo di stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus. (Twitter/@pranomoanung)

Menurut dia, sikap Partai Gerindra ini mencoreng wajah oposan dan pada titik ini, partai seperti PAN dan PKS yang konsisten dan berkomitmen untuk berada di luar kekuasaan lebih bermartabat dibandingkan Gerindra.

Ketika Jokowi merespon dan membagi kekuasaan sebagaimana yang diminta Gerindra, maka posisi Jokowi sungguh menjadi presiden yang mengedepankan demokrasi Pancasila dan bukan demokrasi liberalisme.

Baca Juga

Jokowi Mau Temui Calon Menteri, PDIP Berpesan Dahulukan Kader Partai Koalisi

Praktik demokrasi Pancasila, dimana semua terwakili termasuk yang kalah sekalipun, namun demokrasi liberalisme mengedepankan menang-kalah, yakni yang menang berkuasa dan yang kalah tersingkir.

Sebaliknya, sebagaimana dikutip Antara, ketika Jokowi tidak mengakomodir kelompok oposisi dalam kekuasaan maka sebenarnya Jokowi sedang mempraktikkan demokrasi liberalisme. "Yang hanya mengakomodir kelompok koalisi dan menyingkirkan yang kalah," kata Ahmad Atang. (*)

#Partai Gerindra
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak
Fraksi Gerindra juga akan berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak
Indonesia
Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku
Prabowo melakukan pertemuan dengan sejumlah anggota DPR Fraksi Gerindra di Kertanegara, Senin (8/9) malam.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku
Indonesia
Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum
Selain anggota Fraksi Gerindra, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang juga kader Gerindra, terlihat hadir di lokasi
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum
Indonesia
Prabowo Subianto Tak Menyangka Ucapannya di Sidang MPR Jadi Nyata, Ada Kader Partai Gerindra Ditangkap KPK
Penangkapan itu merujuk pada Immanuel Ebenezer, mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan dan anggota Partai Gerindra
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Prabowo Subianto Tak Menyangka Ucapannya di Sidang MPR Jadi Nyata, Ada Kader Partai Gerindra Ditangkap KPK
Indonesia
Habiburokhman Usulkan Anggaran Snack Rapat Dihapus Demi Efisiensi, Cukup Air Putih Saja
Penghematan bisa dimulai dari pengeluaran untuk kudapan rapat
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Habiburokhman Usulkan Anggaran Snack Rapat Dihapus Demi Efisiensi, Cukup Air Putih Saja
Indonesia
PDIP: Hubungan Megawati dan Prabowo Ibarat Kakak-Adik, Jangan Dimaknai Ajakan Koalisi
Sebelumnya, Presiden Prabowo menyinggung hubungan PDIP dengan Partai Gerindra dalam momen peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Juli 2025
PDIP: Hubungan Megawati dan Prabowo Ibarat Kakak-Adik, Jangan Dimaknai Ajakan Koalisi
Indonesia
Alasan Kenapa Prabowo Ingin Rakyat Indonesia 'Dompetnya Tebal', Sekjen Gerindra Bocorkan Semuanya
Muzani mendesak seluruh kepala daerah dan anggota DPRD Gerindra di NTB untuk bekerja sungguh-sungguh dan mendukung kebijakan yang pro-rakyat
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Alasan Kenapa Prabowo Ingin Rakyat Indonesia 'Dompetnya Tebal', Sekjen Gerindra Bocorkan Semuanya
Indonesia
Gerindra Tegaskan Komunikasi Pemerintahan Prabowo akan Terus Dievaluasi, Masukan Masyarakat Diperhatikan untuk Perbaikan Sistem
Muzani menekankan bahwa masukan dan kritik dari masyarakat akan menjadi pertimbangan penting dalam proses perbaikan tersebut.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 April 2025
Gerindra Tegaskan Komunikasi Pemerintahan Prabowo akan Terus Dievaluasi, Masukan Masyarakat Diperhatikan untuk Perbaikan Sistem
Indonesia
Didit Datangi Megawati saat Idul Fitri, Pengamat: Mengarah ke Rujuk Politik
Pengamat politik Jerry Massie meyakini akan ada rekonsiliasi antara Megawati dan Prabowo.
Frengky Aruan - Selasa, 01 April 2025
Didit Datangi Megawati saat Idul Fitri, Pengamat: Mengarah ke Rujuk Politik
Indonesia
Legislator Gerindra ke Mendag dan Bulog: Prabowo Ingin "Wong Cilik Iso Gemuyu"
Hal ini disampaikannya dalam rapat kerja dengan Menteri Perdagangan dan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Direktur Utama Perum Bulog di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/3).
Frengky Aruan - Senin, 03 Maret 2025
Legislator Gerindra ke Mendag dan Bulog: Prabowo Ingin
Bagikan